Tuesday, January 22, 2013

Another INTEGRA Story

prolog:
"Seorang musafir sedang berjalan di sepanjang gurun pasir. Perjalanan yang cukup panjang menguras tenaga dan bekalnya. Yang tersisa hanya sebotol air. ya. Hanya sebotol air. Cukup menjadi pelepas dahaga untuk kilometer perjalanan berikutnya. Entah, terkadang waktu tidak bisa berkompromi. Beberapa saat kemudian muncul badai pasir, botol airnya terlempar, tumpah, meresap ke tanah. sedih. Apa yang kemudian dilakukan oleh musafir itu? Ia menuliskan kekecewaannya di atas pasir. "airku tumpah karena badai pasir, semoga segera menemukan oase". Kemudian ia berjalan lagi, lelah, haus. tanpa bekal sedikitpun. Panas matahari menusuk kulit. Ia berjalan. terus. hingga lelah hampir tidak terasakan lagi. Tuhan memang Maha Pemurah. Lihat di depan sana ada oase. Si musafir segera minum, mengisi botol minumnya, kemudian bersiap melanjutkan perjalannya. Sebelum berjalan ia menulis di atas batu "terimakasih atas nikmat-Mu"


sedikit share, 
  1. yang merasa usaha lebih tapi nilainya kurang, berusahalah legowo. dinamika hidup ya seperti inilah. Mungkin ini cambuk untuk bekerja lebih keras lagi. Buat apa kita terjatuh? ya untuk bangun dan bangkit lagi kan??? semangat!!!!
  1. yang merasa nilai lebih, bersyukur karena itu nikmat. Apa yang didapat sebanding dengan apa yang dilakukan, bila lebih maka itu adalah nikmat. Anggap saja sebuah sindiran halus, untuk ke depannya tingkatkan kinerja!

Pada saat sedih, kecewa, "tuliskan kesedihanmu di atas pasir. biarkan angin keikhlasan menerbangkannya pergi". Akan berbagai ekspresi tergambar di wajah teman-teman setelah buka integra. benar kan?? dan saya yakin tidak sedikit teman-teman yang merasa sedih dan kecewa dengan nilai. Okelah. manusiawi. Boleh kecewa, asalkan jangan berlebihan. Sadarkah teman-teman ketika merasa nggak adil atau pun nggak terima yang berlebihan, secara ngga langsung teman-teman merasa 'lebih' dari yang lain. Merasa sudah bekerja paling bagus, paling banyak. ??? Ada kalanya yang tak terlihat oleh mata sering terabaikan.  Ya mungkin juga memang tidak adil. mungkin. tapi bukankah di dunia ini memang tidak ada yang adil??? Hanya Tuhanlah yang paling adil. Begitu kan???
disini ada 2 hikmah yang bisa didapat:
mungkin kalo kita boleh flashback, coba ingat kembali setiap detik yang bergulir saat kita kuliah, tugas, preview. Begitu terdesak, terhimpit, tapi kita mampu. Kesulitan-kesulitan itu telah berhasil kita lalui. bagaimana sibuknya kita, di tengah kesibukan-kesibukan yang lain. setiap malam di 205. ingat???
itu yang seharusnya kita tulis di atas batu teman-teman. biar terukir seperti prasasti. diingat kapanpun.
ada satu hal berharga lebih daripada nilai, 'pengalaman'. Cinta mungkin direbut, Cita mungkin terenggut, tapi pengalaman itu milik kita. Hanya milik kita. Bukankah pengalaman-pengalaman kita berharga?????