Penerapan Sistem Bank Sampah (Recycle Bank Training) pada Masyarakat
di Lingkungan Gedung Perencanaan Wilayah
dan Kota
Disusun
Oleh Kelompok 9 :
Akhmad Raditya Maulana F 3611100002
Diana Ayu Setyorini 3611100003
Dwi Putri Heritasari 3611100017
Maria Febriana Bewu Mbele 3611100028
Muh Abdi Danurja R A 3611100031
Amira Dhiandini 3611100065
Andita Rizki Rahayu 3611100070
Septiawan Hendi Wiratama 3611100079
Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah
adalah kumpulan berbagai material buangan yang merupakan sisa proses dan
kegiatan kehidupan manusia. Sebagai suatu produk yang tidak lagi mempunyai
nilai ekonomis, penanganan sampah jelas harus dilakukan dan dikelola secara
baik. Saat ini penanganan sampah masih sebatas pada penanganan yang konvensional
yaitu sampah ditaruh ditempat terbuka untuk dibiarkan membusuk dengan
sendirinya. Walaupun sudah diusahakan bahwa tempat pembuangan ini
disentralisasi disatu kawasan tertentu dengan metode sanitary
landfill.
Namun kenyataannya permasalahan sampah masih tidak
kunjung selesai, artinya bahwa sampah yang masih terkondisi seperti di atas,
masih menjadikan sumber polusi udara karena baunya, dan polusi air yang dikarenakan
penanganan air lindinya (leacheate) kurang bagus sehingga meresap
kemana - mana, serta menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit dan juga
sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir. Inilah salah satu bentuk masalah
yang ditimbulkan apabila penanganannya tarlambat dan tidak sistematis.
Mengelola sampah di lingkungan
PWK pada dasarnya membutuhkan peran aktif seluruh warga PWK sebagai bagian dari
masyarakat, terutama dalam mengurangi jumlah sampah, memilah jenis sampah
hingga berupaya menjadikan sampah bermanfaat. Pelibatan warga PWK dalam proses
pengelolaan sampah dengan basis partisipasi aktif terdiri dari beberapa tahapan
proses yaitu, mengupayakan agar sampah dikelola, dipilah, dan diproses pada
tahap awal, mulai dari lingkungan rumah tangga, upaya ini akan mengurangi
jumlah sampah yang harus dikumpulkan dan diangkut ke TPS (Tempat Penampungan
Sampah Sementara).
Untuk itu keterlibatan seluruh
warga PWK untuk berperan serta dalam kegiatan daur ulang perlu diikutsertakan,
baik sebagai produsen, maupun sebagai anggota warga penghasil sampah. Sampah akan memiliki nilai ekonomi, apabila
sampah tersebut berada dalam jumlah mencukupi untuk diperdagangkan atau
diproses lebih lanjut sebagai barang-barang ekonomi, karena barang-barang
tersebut pada dasarnya juga berasal dari barang-barang yang bernilai ekonomi.
Sampah-sampah individual hanya menghasilkan sampah beberapa puluh gram saja,
tidak akan memiliki nilai ekonomi. Ia akan memiliki nilai ekonomi bila telah
mencapai jumlah yang cukup banyak, sehingga cukup feasible (memungkinkan) untuk dijadikan
barang ekonomi, baik sebagai bahan baku (daur ulang) maupun sebagai komoditas
perdagangan. Untuk menampung dan
memasarkan sampah tersebut perlu suatu wadah. Bank sampah adalah suatu tempat yang dapat dijadikan tempat
menabungkan sampah bagi masyarakat, dalam hal ini khususnya warga PWK.
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud
dan tujuan diadakannya pengelolaan sampah dengan sistim ‘Bank Sampah’ ini
adalah menumbuhkan kesadaran warga PWK akan pentingnya merubah perilaku mereka
dalam pengelolaan sampah dengan cara membiasakan diri untuk memilah sampah dari
sumbernya, serta upaya alternatif dalam pengelolaan sampah.
BAB
II
GAGASAN
2.1
Konsep Bank Sampah
Bank
Sampah tidak terlalu jauh beda dengan bank pada umumnya, hanya saja
perbedaannya terletak apa yang ditabungkan, jika pada bank pada umumnya yang
ditabungkan/disetorkan adalah uang, sedangkan Bank Sampah yang disetorkan
adalah sampah-sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi.
Sistem
‘Bank Sampah’ ini dalam manajemennya sama dengan metode bank pada umumnya. Yaitu ‘Bank Sampah’ memiliki nasabah (orang
ataupun komunitas) yang menabungkan sampahnya. Lalu nama mereka akan dicatat
sebagai anggota. Dan setiap sampah yang mereka tabung, akan dicatat di buku
setor / buku tabungan kepada petugas
Bank yang diibaratkan teller.
Syarat
sampah yang ditabungkan adalah sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomis
dan sudah dipilah- pilah terlebih dahulu sesuai dengan jenisnya seperti kertas,
plastik, botol, kaleng, besi, alumunium, dan lainnya dimasukkan kekantong-kantong
yang terpisah.
Sampah
yang sudah mereka setorkan akan ditimbang, dicatat, dan dikemas dalam karung –
karung besar untuk selanjutnya menunggu para pengepul sampah yang akan membeli
sampah tersebut.
Nasabah
juga akan mendapatkan reward (uang)
dari hasil menabungnya, yang diambil sesuai kesepakatan misalnya 3-5 bulan
sekali.
Bank
sampah juga akan mendapatkan 15% dari hasil penjualan sampah dari nasabah.
2.2
Manfaat Bank Sampah
1.
Membuat Warga PWK lebih
Peduli Terhadap Sampah
Dengan
adanya Bank Sampah Warga PWK lebih tertarik untuk peduli kepada sampah yang ada
di sekitar lingkungan mereka, karena reward yang akan mereka dapat setelah
mereka memilah dan mengumpulkan sampah pada Bank Sampah.
2.
Lingkungan di sekitar
PWK lebih Bersih
Sampah-sampah
yang berada di sekitar lingkungan PWK telah dikumpulkan pada Bank Sampah,
sehingga jumlah sampah di lingkungan
sekitar PWK menjadi lebih berkurang, bahkan bisa menjadi tidak ada sama sekali.
2.3
Cara Kerja Bank Sampah
2.4
Kaitan Dengan PFM (Peran dan Fungsi Mahasiswa)
-
Iron
Stock
Fungsi dan peran dari Iron Stock adalah
untuk regenerasi. Iron yang berarti besi yang bisa melapuk sehingga membutuhkan
regenerasi dan stock yang berarti cadangan. Jadi artinya mahasiswa sebagai
cadangan untuk pemimpin-pemimpin selanjutnya. Sebagai pemimpin kelak, kita
dituntut untuk peduli terhadap kondisi masyarakat. Dalam hal ini, kepedulian
itu diwujudkan berdasarkan masalah lingkungan mengenai pengelolaan sampah. Dengan
tujuan, agar mahasiswa lebih peka terhadap masalah masalah kemasyarakatan
khususnya lingkungan untuk dijadikan bekal menjadi para pemimpin masa depan.
-
Agent
of Change
Agent of Change adalah agen perubahan,
yang dimaksud adalah mahasiswa merupakan wujud dari pemuda-pemuda yang
merupakan penerus bangsa yang sudah seharusnya melakukan perubahan. Wujud
perubahan yang dilakukan adalah melestarikan lingkungan dengan fokus pada
pengelolaan sampah rumah tangga. Tujuannya agar mahasiswa terbiasa memperbaiki
keadaaan lingkungan sekitarnya agar semakin maju.
-
Moral
Force
Moral Force (kekuatan moral) di mana
memiliki arti bahwa mahasiswa mempunyai moral yang baik yang dapat menjadi
contoh bagi sekitar dan orang lain. Mahasiswa tidak hanya mementingkan dirinya
sendiri, namun harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Dengan
mengadakan program bank sampah ini, mahasiswa mampu memberikan contoh kepada
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, dan mengelola sampah dengan
benar serta mampu menghasilkan nilai ekonomi dari pengelolaan itu.
-
Social
Control
Social Control berarti mahasiswa
bertanggung jawab melakukan kontrol sosial. Maksudnya, mahasiswa harus peduli
dengan keadaan sosial dari lingkungan dan dengan kepedulian itu harus membawa
perubahan kearah yang lebih baik. Dengan adanya bank sampah ini, mahasiswa mampu mengendalikan (control) masalah masyarakat berkaitan dengan
pengelolaan sampah.
2.5 Kondisi
Sampah di PWK Saat Ini
Setelah
kami melakukan observasi terhadap sampah di lingkungan sekitar Perencanaan
Wilayah dan Kota (PWK), kami mengetahui bahwa sampah-sampah yang berada di
sekitar lingkungan PWK kurang tertata
dengan rapi dalam hal peletakaan maupun pengumpulan, sehingga lingkungan
sekitar PWK terlihat banyak sampah yang berserakan, walaupun sudah tersedia
karyawan yang bertugas untuk menangani sampah-sampah tersebut, tetapi itu semua
belum cukup. Diperlukan adanya kesadaran semua pihak baik dari mahasiswa, dosen,
karyawan, dan pihak-pihak terkait lainnya, agar terwujud lingkungan PWK yang
asri.
2.6 Laporan
Hasil Observasi
Cara
observasi yang kita lakukan adalah melalui wawancara dengan berbagai
narasumber: Mahasiswa PWK, Karyawan, dan petugas kebersihan.
Berikut
ini hasil observasi yang kita lakukan tanggal 1 Maret 2012.
(Narasumber:
Mahasiswa PWK 2009, Raditya Dwi Indrawan)
1.
Pertanyaan
: Sampah jenis apa yang sering Anda buang di kampus PWK?
Jawaban
: Jenis sampah plastik yang paling sering.
2.
Pertanyaan
: Apakah Anda pernah mendapat uang dari sampah yang Anda buang?
Jawaban
: Selama ini belum pernah
3.
Pertanyaan
: Bagaimana pendapat Anda jika sampah yang Anda buang, dengan melalui beberapa
proses dapat memberikan uang untuk Anda?
Jawaban
: Setuju.
4.
Pertanyaan
: Setujukah Anda jika didirikan Bank Sampah untuk ruang lingkup khusus PWK?
Jawaban
: Setuju sekali, karena program ini dapat memberi kesadaran pada masyarakat
khususnya warga PWK akan pentingnya mengelola sampah.
(Narasumber : Mahasiswa PWK 2010, Muh. Hidayat)
1.
Pertanyaan
: Sampah jenis apa yang sering Anda buang di kampus PWK?
Jawaban :
Sampah anorganik. Plastik.
2.
Pertanyaan
: Apakah Anda pernah mendapat uang dari sampah yang Anda buang?
Jawaban :
Tidak pernah.
3.
Pertanyaan
: Bagaimana pendapat Anda jika sampah yang Anda buang, dengan melalui beberapa
proses dapat memberikan uang untuk Anda?
Jawaban : “Siapa sih yang nggak mau uang”
4.
Pertanyaan
: Setujukah Anda jika didirikan Bank Sampah untuk ruang lingkup khusus PWK?
Jawaban :
Kalau itu bisa membuat lingkungan jadi lebih baik, kenapa tidak.
(Narasumber : Mahasiswa PWK
2011, Malidya Puspita)
1.
Pertanyaan
: Sampah jenis apa yang sering Anda buang di kampus PWK?
Jawaban :
Jenis sampah plastik seperti botol aqua, bungkus bekas jajan.
2.
Pertanyaan
: Apakah Anda pernah mendapat uang dari sampah yang Anda buang?
Jawaban :
Tidak.
3.
Pertanyaan
: Bagaimana pendapat Anda jika sampah yang Anda buang, dengan melalui beberapa
proses dapat memberikan uang untuk Anda?
Jawaban :
Bagus, karena hal tersebut dapat menambah uang saku kita sebagai mahasiswa.
4.
Pertanyaan
: Setujukah Anda jika didirikan Bank Sampah untuk ruang lingkup khusus PWK?
Jawaban
: Sangat Setuju. Karena bisa meningkatkan
jiwa engineering bagi mahasiswa dengan fokus pada pelestarian
lingkungan.
(Narasumber : Karyawan, Mas Ipul)
1.
Pertanyaan
: Sampah jenis apa yang sering Anda buang di kampus PWK?
Jawaban
: Biasanya sampah jenis kertas.
2.
Pertanyaan
: Dalam sehari, ada berapa sampah kertas yang dibuang?
Jawab
: Sekitar 1 kilogram per hari.
3.
Pertanyaan
: Apakah Anda pernah mendapat uang dari sampah yang Anda buang?
Jawaban
: Belum pernah.
4.
Pertanyaan
: Setujukah Anda jika didirikan Bank Sampah untuk ruang lingkup khusus PWK?
Jawaban :
Setuju, karena bisa membebaskan kawasan PWK dari para pemulung.
2.7 Kesimpulan Hasil Observasi
Menurut hasil observasi dalam bentuk wawancara
dengan berbagai narasumber kami yang dilaksanakan tanggal 1 Maret 2012 pukul
16.30 – 17.30. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
1.
Jenis
sampah yang sering di buang
Menurut hasil wawancara,
mayoritas mahasiswa mengatakan bahwa jenis sampah yang sering mereka buang
adalah jenis sampah plastik, kertas, dan bungkusan makanan snack.
Dan menurut karyawan, jenis
sampah yang sering dibuang adalah jenis kertas.
2.
Jumlah
sampah yang dibuang
Menurut petugas kebersihan di
PWK, sampah yang dihasilkan sekitar 7 tong sampah per hari. Dan sampah jenis
kertas sekitar 1 kilogram per hari.
3.
Pendapat
mereka tentang bank sampah
Menurut narasumber, mereka setuju
penerapan konsep bank sampah ini di wilayah PWK. Karena menurut mereka dengan
adanya bank sampah mahasiswa menjadi lebih peduli tentang pengelolaan sampah.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bank Sampah merupakan rekayasa Engineering yang mampu menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah dengan cara membiasakan
diri untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Program Bank Sampah
ini menerapkan sistem seperti bank pada umumnya, namun jika bank pada umumnya
menerapkan sistem bunga, Bank Sampah menerapkan sistem reward. Adapun alur
utamanya terdiri dari: pengumpulan, pengolahan, penjualan, pemberian reward.
3.2 Saran
Bank Sampah ini
diharapkan dapat direalisasikan di setiap jurusan di ITS. Karena banyak sekali
manfaat yang bisa diambil dengan adanya bank sampah ini, yaitu dapat
menumbuhkan rasa peduli mahasiswa dengan lingkungannya sebagai upaya mewujudkan
PFM (peran dan fungsi mahasiswa).
Gambar Lokasi yang akan dijadikan Bank Sampah
|
No comments:
Post a Comment