SHUTTLE MINI BUS ITS
A.
Latarbelakang
Pada
era globalisasi saat ini, jumlah kendaraan bermotor terutama di Indonesia
semakin meningkat. Hal ini semakin memperburuk kondisi lingkungan yang sudah
sangat tercemar. Apalagi para produsen kendaraan bermotor memberi kemudahan
dengan pemberian kredit yang murah meriah hal ini semakin memperburuk keadaan
tersebut. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran
lingkungan semakin buruk. Dampak dari
pencemaran lingkungan tersebut sudah mulai dirasakan olah masyarakat khususnya
masyarakat surabaya. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak tersebut, ITS
menerapkan konsep ECO CAMPUS. Namun pada kenyataannya konsep ini belum
maksimal. Karena masih banyak mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi di
lingkungan kampus ITS. Oleh karena itu, kami mengangkat ide Suttle mini bus ITS
untuk mendukung program ITS ECO CAMPUS. Selain itu, dengan adanya Suttle Mini
Bus kami juga ingin membantu mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan bermotor
agar mudah untuk mengakses daerah di kawasan kampus yang bisa dibilang cukup
luas.
B.
Tujuan
1. Mengurangi polusi
2. Untuk
mendukung program ECO Campus
3. Mengurangi
jumlah kendaraan bermotor di lingkungan kampus ITS
4. Membantu
akses mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan bermotor di dalam kampus
C.
Manfaat
1. Pemanfaaatan
fasilitas minibus ITS yang kurang maksimal
2. Akses
menuju tempat-tempat di ITS menjadi lebih mudah
3. Penggunaan
kendaraan bermotor berkurang
B.
ISI
B.1
PENJELASAN
Dengan melihat
beberapa tujuan yang dipaparkan pada latar belakang di atas. Maka sebagai
mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota kami memiliki gagasan untuk membuat
program jalur SHUTTLE MINIBUS di lingkup ITS. Dengan penjelasan rute dan jam
operasional sebagai berikut :
Rute
Minibus
Jalur Rute Minibus M
Minibus I :Halte Utama Gerbang Utama ITS
→Halte Pemberhentian BAAK →Halte Utama Asrama Mahasiswa→Halte Utama Gerbang
Depan ITS
Minibus II : Halte Utama Asrama Mahasiswa→Halte
Utama Gerbang Utama ITS→Halte Pemberhentian BAAK →Halte Utama Asrama Mahasiswa
Jalur Rute Minibus U
Minibus I : Halte Utama Gerbang Utama
ITS→halte pemberhentian (Graha ITS) →halte pemberhentian PENS→halte
pemberhentian Teknik Kelautan→halte utama Perpustakaan ITS→halte pemberhentian
Teknik Informatika→halte pemberhentian Jalan Despro
Minibus II : Halte Utama Perpustakaan
ITS→Halte Pemberhentian Teknik Informatika→Halte Pemberhentian Jalan
Despro→Halte Pemberhentian PENS→Halte Pemberhentian Graha ITS→Halte Utama
Gerbang Depan ITS
Jalur Minibus B
Minibus I : Halte Utama Perpustakaan ITS→Halte
Pemberhentian Teknik Informatika→Halte Utama Asrama Mahasiswa→Halte
Pemberhentian Jurusan Biologi→Halte Pemberhentian Teknik Industri→Halte
Pemberhentian Teknik Kelautan→Halte Utama Perpustakaan ITS
Minibus II : Halte Utama Asrama
Mahasiswa→Halte Pemberhentian Jurusan Biologi→Halte Pemberhentian Teknik
Industri→Halte Pemberhentian Teknik Kelautan→Halte Utama Perpustakaan ITS→Halte
Pemberhentian Teknik Informatika→Halte Utama Asrama Mahasiswa
Keterangan
:
-
Halte utama digunakan
untuk mengangkut dan menurunkan penumpang. Durasi berhenti di halte utama
selama 5 menit.
-
Halte pemberhentian
hanya untuk menurunkan penumpang. Durasi berhenti di halte pemberhentian selama
2 menit.
Jadwal
Pemberangkatan Minibus
06.30 – 07.00
pemberangkatan pertama
07.30 – 08.00
pemberangkatan kedua
08.30 – 09.00
pemberangkatan ketiga
09.30 – 10.00
pemberangkatan ke empat
10.30 – 11.00
pemberangkatan ke lima
11.30 – 12.00
pemberangkatn ke enam
12.00 – 12.30
istirahat
12.30 - 13.00
pemberangkatan ke tujuh
13.30 – 14.00
pemberangkatan ke delapan
14.30 – 15.00
pemberangkatan ke sembilan
15.30 – 16.00
pemberangkatan ke sepuluh
16.30 – 17.00
pemberangkatan ke sebelas
Pukul
06.30 minibus berangkat dari setiap halte utama yang ada di ITS yaitu Gerbang
Utama ITS, Perpustakaan dan Asrama Mahasiswa.
B.2
DAMPAK
Dampak positif dan negatif dari
pengadaan Shuttle Minibus yaitu :
Dampak
positif
-
Mengurangi
polusi yang ditimbulkan oleh motor.
Berdasarkan
pengamatan kami, terlalu banyak mahasiswa yang menggunakan moda sepeda motor
untuk berangkat ke kampus. Hal ini akan menyebabkan polusi di Surabaya semakin
meningkat. Selain itu, program ini juga mendorong program Eco Campus ITS.
Dengan menanam pohon tapi tanpa mengurangi polusi hasilna juga tidak akan
maksimal. Oleh karena itu, kami menggagaskan program “SHUTTLE MINIBUS”
-
Mempermudah
akses dari satu fakultas ke fakultas lain bagi mahasiswa yang tidak mempunyai
kendaraan.
-
Memanfaatkan
bis yang kurang beropersional secara maksimal.
Beberapa
bis di BAAK kurang beroperasional. Dengan memanfaatkan bis tersebut untuk
angkutan para mahasiswa akan memaksimalkan bis yang ada.
-
Mengurangi
kejadian pencurian motor.
Beberapa
kejadian pencurian motor terjadi di lingkungan ITS, oleh karena itu dengan
adanya bis akan mengurangi kejadian pencurian motor.
Dampak negatif
-
Kurang
ada peminat karena harus menunggu jadwal keberangkatan bis.
Solusi
: mengadakan sosialisasi terhadap mahasiswa bahwa program ini mendukung
kegiatan Eco Campus ITS. Dan direncanakan di setiap halte yang ada terdapat
informasi jadwal kedatangan bis di halte tersebut.
-
Mempersempit
badan jalan.
Solusi
: membuat jalur tersendiri untuk bis.
-
Membludaknya
penghuni asrama karena ada halte utama di asrama.
Solusi
: berdasarkan program dari .... setiap mahasiswa baru wajib menempati asrama
mahasiswa dan setelah tahun pertama setiap mahasiswa di asrama diwajibkan untuk
keluar dari asrama, dengan begitu tidak akan terjadi ledakan jumlah mahasiswa
yang tinggal di asrama.
-
B.3
KETERKAITAN DENGAN PERAN FUNGSI MAHASISWA
Peran fungsi mahasiswa antara lain :
- Iron stock
- Agent of change
- Moral force
- Social control
·
Iron
stock dalam kaitan dengan program Shuttle Minibus yaitu dengan adanya generasi
penerus yang peduli dengan lingkungan. Dengan adanya Shuttle Minibus paling
tidak akan mengurangi polusi.
·
Agent
of change yaitu sebagai agen perubahan bahwa kita sebagai mahasiswa harus
mempunyai kemampuan yang inovatif dan solutif. Dalam program Shuttle Minibus
ini kelompok kami memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam pergerakannya
dari fakultas ke fakultas lain.
·
Moral
force dalam program Shuttle Minibus ini yaitu membantu mahasiswa untuk lebih
disiplin waktu serta menambah kesadaran mahasiswa untuk mengurangi polusi.
·
Social
control membantu mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan agar lebih mudah untuk
sampai ke tempat tujuan.
B.4
Hasil Observasi
Kami telah melakukan survey terhadap 11 mahasiswa ITS
yang dilakukan secara acak dari berbagai jurusan. Hasil menyatakan bahwa 8
mahasiswa menyatakan setuju. Sebanyak 2 orang menyatakan kurang setuju dan 1
orang tidak menyetujui.
Hasil pendapat yang menyatakan setuju,
dengan alasan sebagai berikut:
- Setuju, karena merupakan progam yang bagus apabila diterapkan di lingkungan ITS untuk meminimalis polusi. Namun, jadwal harus fix dan tetap ada buddaya bersepeda.
- Setuju, karena efektif. Jarak antara satu fakultas dengan fakultas yang lain jauh, sehingga dengan adanya bus tersebut bisa digunakan sebagai transpot di lingkungan kampus.
- Cukup efektif. Karena masih banyak mahasiswa yang berjalan kaki.
Hasil pendapat yang menyatakan kurang
setuju, dengan alasan sebagai berikut:
- Kurang setuju, karena kurang efektif.
Hasil pendapat yang menyatakan tidak
setuju:
- Tidak setuju karena tidak efektif. Fakultas di ITS terpusat.
Dengan adanya
beberapa pendapat di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar setuju. Sehingga
program Pengadaan Shuttle Bus di linkungan ITS dapa
B.5 RENCANA LOKASI HALTE
Rencana Lokasi Halte Gerbang Utama
Rencana
Lokasi Halte Asrama
Rencana
Lokasi Halte Perpustakaan
C.
KESIMPULAN
Program
SHUTTLEMINIBUS di kawasan ITS sebagian
besar diminati oleh mahasiswa ITS terbukti dari observasi yang kita lakukan,
sebagian besar menerima konsep ini. Sesuai dengan konsep ECO CAMPUS, kita
berusaha untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi terutama motor yang melintas
di kawasan ITS. Selain itu faktor lokasi antar kampus yang jauh untuk
dijangkau, SHUTTLE MINIBUS diharapkan mampu mengantarkan mahasiswa dari satu
kampus ke kampus lain atau memudahkan mereka yang tinggal di perumahan dosen
atau asrama ITS yang tidak memiliki kendaraan bermotor.
Sesuai dengan peran fungsi mahasiswa,
keempatnya saling berkaitan satu dengan yang lain.Sebagai agent of change, kita
sebagai mahasiswa harus mempunyai kemampuan yang inovatif dan solutif. Dalam
program Shuttle Minibus ini kelompok kami memberikan kemudahan kepada mahasiswa
dalam pergerakannya dari fakultas ke fakultas lain. Sebagai sosial control,
kita membudayakan masyarakat terutama mahasiswa untuk mengurangi jumlah
kendaraan dan membantu mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan motor. Sebagai
iron stock, sebagai generasi penerus melakukan perubahan untuk peduli dengan
lingkungan. Dan yang terakhir yaitu moral force, membantu mahasiswa untuk lebih
disiplin waktu serta menambah kesadaran mahasiswa untuk mengurangi polusi.
No comments:
Post a Comment