Tuesday, March 6, 2012

Daur Ulang Sampah


BAB I
PENDAHULUAN

LatarBelakang

Bagi sebagian orang, sampah bukanlah hal yang penting dan sering kali disepelekan keberadaannya. Banyak yang mengira masalah sampah akan selesai ketika sampah itu dibuang pada tempatnya. Pada kenyataannya, permasalahan tidak berhenti pada itu saja, tetapi masih ada masalah yang mendera yaitu jumlah sampah yang semakin padat menumpuk di tempat pembuangan akhir. Dan hal ini sebenarnya yang akan menjadi masalah besar. Kita lihat saja Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di daerah sekitar kita tinggal yang semakin hari semakin tinggi tumpukan sampahnya. Spesifiknya kita lihat saja banyaknya sampah yang berserakan di sekitar Kampus ITS dan sekitarnya, kelompok kami berupaya untuk bagaimana cara mengurangi banyaknya intensitas sampah yang ada di sekitar kampus ITS.
Kelompok kami memilih daur ulang sebagai salah satu cara untuk mengurangi jumlah sampah dikarenakan dengan mendaur ulang dampak positif yang diberikan tidaklah sedikit. Selain mengurangi jumlah sampah yang sudah ada, daur ulang juga bermanfaat dalam rangka penghematan energi, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi polusi, memenuhi kebutuhan akan bahan baku suatu produk, serta mengurangi penggunaan bahan baku pertama.

Hubungan daur ulang sampah dengan peran fungsi mahasiswa

Iron Stock. Mahasiswa diharapkan untuk memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan karena jika bukan mahasiswa yang memulai untuk merawat lingkungan, maka ke depannya, buang sampah sembarangan akan menjadi budaya. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan tonggak penggerak dan contoh bagi masyarakat.
Agent Of Change. Selama ini yang terjadi di masyarakat adalah sikap apatis terhadap lingkungan bersih dan hijau. Diperlukan usaha untuk mengubah paradigma tersebut yaitu dengan melakukan gebrakan akan pentingnya lingkungan. Contoh kecilnya adalah memanfaatkan sampah dari yang tidak berguna menjadi berguna dengan cara didaur ulang.
Social Control. Mahasiswa harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar. Bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti melakukan sosialisasi kepada warga sekitar untuk lebih peduli kepada lingkungan.
Moral Force. Mahasiswa yang bermoral yakni yang mengerti akan kesadaran pentinganya kelestarian lingkungan, akan berusaha untuk merawat keadaan sekitar. Dengan daur ulang, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang terurai menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Permasalahan



Tingginya volume sampah di TPA Keputih.
Masih banyak mahasiswa yang kurang paham kegunaan sampah.

Tujuan

1. Mengurangi volume sampah di TPA Keputih.
2. Membuat lingkungan di sekitar TPA Keputih menjadi lebih bersih.
3. Membuat sampah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.
4. Mengurangi potensi pengangguran bagi masyarakat Keputih.


Manfaat

Untuk manfaat sendiri yang dapat disampaikan adalah ada 4 aspek, seperti :

Aspek Sosial
Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan diberi keterampilan dan pengetahuan tentang bagaimana cara mengolah sampah dan kemudian akan mendapatkan penghasilan sehingga tingkat kemakmuran rakyat meningkat.

Aspek Ekonomi
Masyarakat dapat meningkatkan pendapatan secara ekonomis, karena yang sebelumnya beelum mendapatkan keahlian yang dapat menghasilkan pendapatan, dengan program ini kami hanya bisa sekedar membantu untuk meningkatkan tingkat pendaptan masyarakat sekitar ITS secara mandiri dengan tidak selalu berketegantungan.

Aspek pedidikan
Sebenarnya untuk aspek pendidikan sendiri hanya sedikit sekali dampaknya untuk masyarakat, karena kami hanya memebrikan pelatihan khusus yang hanya sekedar meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar ITS.

Aspek Fisik
Untuk aspek fisiknya sendiri kami berfikir bahwa untuk aspek fisiknya adalah pada jalan, sungai, perumahan dan pemikiman, dengan adanya gagasan yang kami salurkan ini ditargetkan akan bisa mengurangi berbagai banyak sampah yang ada dilingkup fisik yang jelas mengganggu aktifitas masyarakat sendiri.


BAB II
DATA

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk daur ulang :  Pemisahan. Pisahkan barang-barang / material yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke pembuangan sampah. Pastikan material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih. Penyimpanan. Simpan barang / material kering yang sudah dipisahkan tadi ke dalam boks / kotak tertutup tergantung jenis barangnya, misalnya boks untuk kertas bekas, botol bekas, dll. Jika akan membuat kompos, tumpuk sampah rumah tangga pada lokasi pembuatan kompos. Pengiriman / Penjualan Barang yang terkumpul dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas tersebut sebagai bahan baku dijual ke pemulung.

Secara garis besarnya, sampah dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
I. Sampah An Organik. Sampah tidak mudah hancur / lapuk bukan berupa cairan & gas dan sering disebut sebagai sampah kering. Sampah an organik dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Barang lapuk. Barang yang dapat di daur ulang kembali dalam keadaan bersih dan tidak rusak, mempunyai nilai ekonomis tinggi. Contoh : Logam, besi, kaleng, plastik, karet, dll.
b. Bukan barang lapuk Sampah an organik yang betul-betul rusak dan tdk dapat diperjualbelikan sehingga tidak memiliki nilai ekonomis.
II. Sampah Organik. Sampah yang mudah lapuk / hancur, bukan berbentuk cairan / gas dan sering disebut sampah basah. Sampah organik terdiri dari 3 bagian :
a. Sampah organik segar, seperti : sampah dapur, kebun, pasar dan restoran.
b. Sampah organik oleh seperti : kertas, kardus, dll.
c. Sampah organik pilihan untuk daur ulang menjadi kompos dipilih sampah organik yang segar dan lunak tidak termasuk yang keras dan berbentuk basah seperti sisa sayuran, rempah-rempah & sisa buah.
III. Sampah Berbahaya. Sampah yang harus ditangani secara khusus untuk menetralisir akibat pencemaran. Sampah ini harus dipisahkan dari yang lainnya sehingga proses daur ulang lebih cepat dan menghasilkan produk yang bebas dari bahan berbahaya. Contoh: pecahan kaca & gelas, sisa bahan kimia, baterai, botol obat nyamuk & paku.

BAB III
KESIMPULAN

Dapat dikatakan bahwa banyaknya sampah yang berserakan dan meluap tak terkendali terutama di lingkungan kampus ITS dan sekitarnya.Sehingga kami sebagai mahasiswa ITS memiliki ide yang inovatif sebagai solusi untuk mengurangi intensitas banyaknya sampah yang ada di lingkungan ITS dan sekitarnya dengan memperhatinkan aspek-aspek kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelatihan pengolahan sampah agar masyarakat di lingkungan ITS lebih mandiri
Dengan cara pembuatan tempat sampah yang terbuat dari bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi. Sehingga dengan cara pembuatan tempat sampah yang terbuat dari sampah dengan memakai bahan-bahan yang sudah bayak tak terpakai dan dianggap kurang baik bagi masyarakat sendiri,
Dan kelompok kami mempunyai solusi yaitu pembuatan tempat sampah yang berbahan dasar botol plastik yang sudah tidak terpakai. Karena botol plastik pun yang biasa digunakan untuk tempat air minum kemasan jika dipakai lebih dari satu kali akan berrdampak negatif bagi tubuh manusia juga nantinya.

Dan ini adalah mekanisme pembuatan tempat sampah dari botol plastik :
1. Mencari bahan dasar yaitu botol plastik.
2. Agar botol plastik dapat didesain seperti tempat sampah kami membuat desain yang sangat menarik agar bisa diterima masyarakat juga.
3. Target kelompok kami adalah dengan memberikan ide kreatif ini dan cara pengolahannya pun mudah, harapan kami ini dapat di implementasikan secara cepat pada lingkup masyarakat sekitar ITS. Dan harapan selanjutnya adalah bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengam kemandirian mereka sendiri dengan bantuan kelompok kami.



HASIL OBSERVASI TERHADAP TEMPAT SAMPAH DI PWK


Beberapa tempat sampah sudah sesuai dengan fungsinya namun ada beberapa yang kurang diperhatikan kebersihan di beberapa area.


by : Kelompok 5

No comments:

Post a Comment