Tuesday, March 6, 2012

Green Sidewalk



Wujud Peran Fungsi Mahasiswa (PFM) melalui konsep GREEN SIDEWALK:
Trotoar Hijau Sebagai Upaya Meningkatkan Kenyamanan Pejalan Kaki dan Mendukung Program ITS Eco-Campus

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Peran Fungsi Mahasiswa (PFM)
Mahasiswa secara definisi adalah seseorang yang sedang mengikuti pendidikan di salah satu lembaga tinggi selama beberapa waktu yang telah ditentukan. Lembaga ini disebut universitas atau perguruan tinggi. Di lembaga inilah mahasiswa belajar mengasah otak, berpikir, memecahkan masalah, belajar menjadi orang mandiri, sabar, ikhlas, dan melatih keterampilan yang dimiliki.
Namun di balik semua itu menjadi mahasiswa tidaklah semudah seseorang yang belum terkatagorikan mahasiswa. Karena tugas mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, membaca buku, membuat makalah, presentasi, diskusi, hadir ke seminar, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bercorak kekampusan. Ada tugas lain yang lebih berat dan lebih menyentuh terhadap makna mahasiswa itu sendiri. Hal inilah yang sering disebut sebagai peran fungsi mahasiswa (PFM). Tugas inilah yang  dapat menjadikan mahasiswa sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang yang setia mencarikan solusi berbagai permasalahan negara.

ITS Eco-Campus
Pengelolaan kampus yang berkesinambungan dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan merupakan suatu keharusan saat ini. Permasalahan seperti perubahan iklim, pencemaran air, udara, dan tanah, krisis air, energi, dan sumber daya alam, serta berkurangnya lahan hijau merupakan isu lingkungan global yang merupakan masalah nyata di sekitar kita termasuk dalam kehidupan kampus.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkomitmen untuk berperan aktif dalam pegembangan ilmu dan teknologi serta penerapan gaya hidup yang berwawasan lingkungan. Untuk itu seluruh civitas akademika ITS termasuk dosen, karyawan dan mahasiswa wajib berperan aktif dalam menciptakan kampus yang berbudaya lingkungan.
Menurut Badan Lingkungan Hidup (BLH) Surabaya (2011), eco-campus didefinisikan sebagai kampus yang telah peduli dan berbudaya lingkungan dan telah melakukan pengelolaan lingkungan secara sistematis dan berkesinambungan. Eco-campus merupakan refleksi dari keterlibatan seluruh civitas akademika yang berada dalam lingkungan kampus agar selalu memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan di sekitarnya.
Dalam program ITS eco-campus,  indikator terciptanya eco-campus, beberapa di antaranya adalah : adanya penghijauan untuk mencapai proporsi ideal Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan terciptanya kampus bebas polusi.

Kondisi Trotoar ITS
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu Universitas di kota Surabaya yang menjadi salah satu kegiatan pendidikan. Alat transportasi yang digunakan dalam mobilitasnya juga beragam. Salah satu bentuk mobilitas yang penjadi perhatian utama dalam penyusunan karya tulis ini adalah berjalan kaki. Pembangunan trotoar sebagai fasilitas pendukung jalan memberikan  pengaruh yang besar terhadap mobilitas. Selain itu, mempermudah warga ITS untuk menjalankan berbagai aktivitasnya.
Masalah iklim dan suhu udara di Surabaya menjadi faktor penghambat kenyamanan pejalan kaki. Sehingga mengurangi jumlah pejalan kaki di trotoar dan mendorong penggunaan kendaraan bermotor yang menjadi salah satu penyumbang buruknya kualitas udara serta kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi di kota Surabaya.
Kondisi tidak nyamannya trotoar di ITS bagi pejalan kaki akibat iklim dan suhu udara yang tinggi harus segera diimbangi dengan pengadaan ruang terbuka hijau (RTH) yang memberi kenyamanan bagi pejalan kaki, mengurangi polusi udara, serta memiliki nilai keindahan. Inovasi kanopi yang menggunakan tanaman merambat Mandevilla sandersi pada trotoar akan mampu mengurangi polusi udara dan memberikan kenyamanan pejalan kaki.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat disusun rumusan masalah  sebagai berikut :
1.      Apa kaitan konsep Green Sidewalk dengan peran fungsi mahasiswa (PFM)?
2.      Bagaimana cara penerapan konsep Green Sidewalk sehingga sehingga trotoar di ITS Surabaya menjadi lebih nyaman dan asri ?
3.      Bagaimana efektifitas konsep Green Sidewalk untuk mendukung Program ITS Eco-Campus?

Tujuan Penulisan
Karya tulis ini bertujuan untuk mengemukakan peran fungsi mahasiswa (PFM) dalam konsep inovatif penataan ruang berbasis ekologi dengan memanfaatkan trotoar sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang memiliki nilai ekologis, estetis, ekonomi, dan sosial, sebagai upaya untuk mendukung kenyamanan pejalan kaki di ITS Surabaya. Adapun sasaran penulisan yang ingin dicapai yaitu:
1.         Mengaitkan konsep  Green Sidewalk dan peran fungsi mahasiswa (PFM) ITS
2.         Mengonsep cara penerapan konsep Green Sidewalk sehingga trotoar di ITS Surabaya menjadi lebih nyaman dan asri
3.         Memaparkan efektifitas dan keuntungan konsep Green Sidewalk dalam mendukung Program ITS Eco-Campus

Manfaat Penulisan

Manfaat dalam penulisan karya tulis ini adalah :
1.      Mengurangi efek panas matahari pejalan kaki
2.      Meningkatkan kualitas udara jalan di ITS Surabaya sehingga masyarakat lebih nyaman dalam beraktifitas
3.      Mengurangi tingkat polusi udara dengan adanya tanaman penyerap polutan, Mandevilla sanderis
4.      Menjadikan trotoar di ITS Surabaya menjadi lebih indah dan asri

RUMUSAN GAGASAN

 Kaitan Konsep Green Sidewalk dengan PFM

Iron Stock
Dalam Iron Stock mahasiswa harus bisa menjadi pengganti orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, berarti mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mengedepankan kesejahteraan rakyatnya. Di era milenium ini, pemanasan global merupakan sebuah krisis terbesar dalam sejarah yang sedang melanda dunia. Permasalahan panjang yang berdampak meluas. Melalui konsep Green Sidewalk, mahasiswa sebagai calon pemimpin negeri ini mahasiswa belajar untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah pemanasan global (global warming) serta menemukan solusi pemecahaannya dengan memperhatikan aspek social, ekonomi, estetika, dan ekologis. Yaitu menggalakkan jalan kaki dengan cara membentuk trotoar yang nyaman.

.Agent Of Change
Agent of Change berarti agen perubahan. mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perubahan. Maksudnya, bila ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu salah, mahasiswa dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa manusialah penyebab utama pemanasan global. Alasan pertama adalah karena adanya ledakan jumlah penduduk. Bertambahnya penduduk berarti bertambah pula kebutuhan pangan yang harus diambil dari bumi. Kurangnya lahan pertanian membuat banyak hutan dimusnahkan untuk dijadikan ladang. Alasan kedua yaitu perkembangan teknologi. Memang banyak manfaat yang didapat manusia, namun seringkali perkembangan teknologi tidak diiringi rasa tanggung jawab kepada alam sekitarnya. Terkadang manusia hanya memikirkan keuntungan tanpa peduli akibatnya. Kemudahan teknologi membuat manusia lupa kapan ia harus menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Kemudian penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan turut menyumbang masalah besar dalam pertambahan jumlah polusi udara yang berdampak pada pemanasan global.
Melalui konsep Green Sidewalk mahasiswa sebagai Agent of Change berusaha untuk mengubah pola hidup warga ITS yang lebih senang menggunakan kendaraan bermotor karena alasan efisiensi waktu dan tenaga menjadi pejalan kaki dengan cara mendukung kenyamanan aktivitas pejalan kaki. Sehingga secara tidak langsung mengurangi penggunaan energi fosil dan mengurangi polusi udara di kota Surabaya khususnya.

Social Control
Sebagai Social Control, mahasiswa harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar. Jadi, selain pintar dalam bidang akademis, mahasiswa juga harus pintar dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Social control disebut juga sistem pengendalian sosial dalam percakapan sehari-hari diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya pemerintahan, khususnya pemerintah beserta aparatnya. Dalam pengertian pengendalian sosial, tercakup segala proses yang bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yang berlaku yang dianggap benar.
Masalah Pemanasan Global (Global Warming)  belum mendapatkan penanganan optimal dari pemerintah. Atau sudah diterapkan program penanganan, namun pelaksanaannya belum memenuhi target harapan. Untuk itu mahasiswa perlu memberikan kritik-kritik sosial atas kebijakan pemerintah tentang isu pemanasan global melalui berbagai media dalam rangka mengontrol kinerja pemerintah. Tentu saja kritik disertai dengan solusi. Yaitu melalui konsep Green Sidewalk.

Moral Force
Dalam Moral Force mahasiswa diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang ada. Bila di lingkungan sekitar terjadi hal-hal yang tidak bermoral, maka mahasiswa dituntut untuk merubah dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan. Secara moralitas mahasiswa harus mampu bersikap dan bertindak lebih baik dari yang lainnya karena mereka mempunyai latar belakang sebagai kaum intelektual, dimana mereka mengatakan yang benar itu adalah benar dengan penuh kejujuran, keberanian, dan rendah hati.
Mendukung aktivitas berjalan kaki, berarti menggalakkan budaya yang baik. Mengurangi tindak kebut-kebutan di jalan. Serta merupakan budaya bermoral karena membantu memberi solusi krisis dunia.

Penerapan Konsep Green Sidewalk

Konsep Green Sidewalk
Salah satu prasarana jalan yang disediakan bagi pejalan kaki untuk melalukan mobilitas adalah dengan penyediaan trotoar. Berbagai pendukung kenyamanan trotoar di ITS Surabaya dilakukan dengan cara penanaman pohon. Namun, hal ini belum cukup mendukung kenyamanan pejalan kaki karena persebaran pohon yang kurang merata serta aktivitas biologis akar pohon yang menyebabkan kerusakan trotoar.  Keadaan iklim kota Surabaya yang tropis juga menjadi faktor yang mempengaruhi ketidak nyamanan pejalan kaki  sehingga perlu dibuat suatu inovasi tepat guna pendukung kenyamanan pejalan kaki. Revitalisasi lahan yang belum diberdayakan untuk dijadikan RTH tampaknya merupakan salah satu cara yang harus ditempuh untuk memperbesar jumlah RTH yang dimiliki oleh ITS Surabaya. Hal ini juga disebabkan oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk membebaskan lahan baru yang akan digunakan sebagai RTH.
Konsep Green Sidewalk  ini diadaptasi dari beberapa turunan yang inovatif yaitu pembuatan taman yang merevitalisasi trotoar dengan membuat kanopi-kanopi yang ditumbuhi oleh tanaman merambat sepanjang trotoar. Tanaman rambat yang dipilih harus tahan panas, butuh sedikit air, dan mampu menyerap polutan. Tanaman merambat yang menjadi pilihan untuk diterapkan pada Green Sidewalk yaitu Mandevilla sanderis, yang sering digunakan sebagai penutup pagar rumah., tanaman ini berfungsi sebagai filter udara dari polutan berbahaya dan menampung uap air sehingga trotoar menjadi hijau, indah, dan asri.  Kemampuan tanaman ini dalam mereduksi pencemaran udara mencapai 45% - 69%  dan dapat diterapkan pada kondisi tahan panas, memerlukan sedikit air, banyak daun untuk dapat meningkatkan daya serap terhadap CO2.                                                                                 
Beberapa interior dan eksterior yang menjadi bagian dari konsep Green Sidewalk     diantaranya :
1.     Kanopi
Konsep ini mengadopsi sistem kanopi rumah yang menggunakan tanaman rambatan sebagai pelindung dari sinar matahari secara langsung. Kanopi ini akan ditempatkan sepanjang trotoar dengan panjang kanopi 2,5 meter, jarak 4 meter antarkanopi sehingga trotoar menjadi lebih teduh, rindang, dan asri. Jarak tersebut dipilih agar trotoar tidak terlihat rimbun dan pengap karena terlalu lembab.
Biaya pembuatan kanopi memiliki keunggulan yaitu lebih murah jika dibandingkan dengan pembuatan taman. Karena untuk membuat taman harus membebaskan lahan yang menelan biaya yang cukup banyak. Dari segi ekonomi, tampaknya inovasi kanopi ini lebih efektif dan efisien dalam hal penerapan dan pengembangannya. 
Sebuah ruangan yang diisi tanaman selalu akan memberikan kesegaran. Demikian juga dengan trotoar yang telah diterapkan konsep Green Sidewalk. Treatment hijau dari tanaman dapat diterapkan pada trotoar, khususnya untuk mendukung kenyamanan pejalan kaki serta mendukung ITS eco-campus.

2.     Tanaman merambat Mandevilla Sandersi
Tanaman yang direkomendasikan untuk aplikasi konsep Green Sidewalk yaitu tanaman rambat jenis Mandevilla sanderis. Tanaman yang masuk dalam keluarga apocynaceae ini memang membutuhkan sinar matahari secara penuh untuk tumbuh. Bunganya berwarna pink, putih, dan merah. Mandevilla bagus untuk rumah berpagar rendah, karena bunga ini mengarah ke atas dan samping, sehingga bisa dinikmati dari atas. Mandevilla suka panas langsung dan air yang cukup. Ia menyukai tanah gembur dan porus.
Trotoar yang mendapat terik matahari akan menjadi tempat ideal bagi habitat tanaman  rambat ini. Banyak macam dan ragam tanaman hias namun yang mampu berbunga lebat dan punya warna yang indah jumlahnya sangat terbatas. Salah satunya adalah Mandevilla Sandersi tanaman rambat berbunga dengan banyak pilihan warna. Tanaman rambat memang banyak digunakan untuk menciptakan suasana yang asri.

Efektivitas Konsep Green Sidewalk

        Kelebihan tanaman merambat Mandevilla Sandersi diantaranya:
  1. kelangsungan hidup tanaman ini juga mampu tumbuh dengan baik meski sudah berusia antara 3-4 tahun. Jelas kelebihan ini jauh dari jenis tanaman lainnya yang mati setelah berbunga. Bahkan selain merambat mendevilla juga bisa tumbuh secara menjuntai karena mempunyai batang yang lemas.
  2. Perawatan tanaman ini hanya perlu sinar matahari penuh dan penyiraman yang rutin. Bahkan bila perlu dilakukan penyiraman pada pagi dan sore hari setiap harinya.
  3. Sebagai penyerap debu dan polusi udara sampai tingkat efektifitas mencapai 45 % , terutama untuk lokasi di jalan raya. (Badrun, 2008)
Untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan pot dengan ukuran yang besar sehingga akar akan lebih mudah bergerak.  Tentu saja, pembatas jalan dapat didesain sebagai pot dengan tetap memperhatikan segi estetikanya. Untuk perawatanya, pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kompos yang ramah lingkungan sehingga tidak menyebabkan polusi udara dan pencemaran sumber air bersih.
Efektivitas konsep Green Sidewalk dirangkumkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1. Keuntungan-keuntungan sosial, ekonomi, dan ekologi dari konsep Green Sidewalk
Konsep Green Trotoar
Keuntungan Sosial
Keuntungan Ekonomi
Keuntungan Ekologi dan Estetis
·  Memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan selama mobilitas
·  Menurunkan dampak kelelahan dan stress akibat panas matahari

·Budidaya tanaman merambat Mandevilla sanderis sebagai holtikultur yang murah karena dapat berbunga sepanjang tahun
·Ekonomis dan efisien karena hanya mengoptimalkan jalan rayatrotoar sebagai lahan penghijauan (tidak membutuhkan banyak lahan dan biaya yang mahal)

·  Mengurangi peningkatan suhu udara
·  Menyerap polusi udara dan debu
·  Mensirkulasi udara jalan sehingga menjadi lebih segar dan sejuk.
·  Mengurangi kesan kotor dan berdebu jalan menjadi taman yang tropis.

Pembuatan kanopi ini memerlukan beberapa biaya pembuatan yaitu:
No
Barang yang dibeli
Harga
1
Kanopi
Rp 400.000 per meter2
2
Jaring- jaring kawat
Rp 35.000 per meter2
3
Cat besi
Rp.37.000
4
Ongkos pekerja dan las
relatif
5
Tanaman Mandevilla  
Rp. 100.000            
Biaya Total

Dari segi ekonomi, tampaknya inovasi kanopi hijau ini lebih efektif dan efisien dalam hal penerapan dan pengembangannya.
Penjelasan dari tabel di atas dapat diketahui bahwa konsep Green Sidewalk mempunyai potensi dalam meningkatkan kenyamanan aktivitas pejalan kaki serta mendukung program ITS Eco-Campus.

Hasil Observasi
Kami telah melakukan observasi dengan membagikan angket di beberapa tempat tersebar di lingkup ITS. Kami membagikan angket kami kepada 25 orang. Hasilnya kami tampilkan dalam bentuk grafik  untuk per pertanyaan yang kami ajukan.
1.      Apakah tempat tinggal saat ini berada di sekitar ITS?
Dari 25 orang yang telah kami bagikan angket, sebanyak 13 orang atau 52% dari 100% bertempat tinggal disekitar ITS.
2.      Apakah selama ini sering berjalan kaki di dalam kawasan ITS?
Sebanyak 7 orang menjawab pernah berjalan kaki di dalam kawasan ITS, 15 orang menjawab kadang-kadang berjalan di kawasan ITS, dan sisanya sebanyak 3 orang dari total 25 orang yang kami berikan angket tidak pernah berjalan di dalam kawasan ITS.
3.      Setujukah jika trotoar di ITS ditambahkan kanopi sebagai peneduh jalan?
Sebanyak 24 orang dari 25 orang yang kami berikan angket menjawab ya  atau  96% dari  100% responden menyetujui hal tersebut.
4.    Jika konsep Green Sidewalk telah direalisasikan, apakah tertarik untuk berjalan kaki di dalam kawasan ITS?
Dari 25 responden, sebanyak 20 orang atau 80% menjawab ya yang sebagian besar memberikan alasan lebih nyaman, sejuk, dan dapat mengurangi polusi udara. Sedangkan 5 orang atau 20% dari 100% menjawab tidak dengan alasan panas dan jarak yang ditempuh.


SITE PLAN :


by : Kelompok 7

No comments:

Post a Comment