Tuesday, March 6, 2012

PMT Taman Toga


PEMANFAATAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU
SEBAGAI TAMAN TOGA DI ITS






Disusun oleh:
KELOMPOK 6

Dwi Agustina WS        (3611100011)           Angkatan 2011
Rivina Yukeiko             (3611100016)           Angkatan 2011
Sekar Kurnia                (3611100078)           Angkatan 2011
Yasser Basuwendro  (3611100068)           Angkatan 2011
Delia Noer Adzanni     (3611100069)           Angkatan 2011
Adilla Mahfiro               (3611100072)           Angkatan 2011
Timothy Mangara        (3611100073)           Angkatan 2011
Diaz Firmansyah         (3611100078)           Angkatan 2011
                                        









PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada sebuah kawasan seringkali tidak termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, bahkan cenderung terbengkalai dan ditinggalkan. Ruang terbuka hijau sendiri dapat diartikan sebagai area memanjang atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, dan juga sebagai tempat tumbuh tanaman, baik tanaman yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Penggunaan ruang terbuka hijau yang bersifat terbuka tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik karena peran RTH sendiri adalah dapat berupa sarana rekreasi maupun sebagai tempat bersosialisasi antarmasyarakat. Selain itu, fungsi utama RTH adalah sebagai daerah resapan air dan menambah produksi oksigen di udara. Untuk menciptakan sebuah ruang terbuka hijau yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka keterlibatan masyarakat dalam penataan RTH sejak tahap perencanaan menjadi sangat penting.
Penyediaan lahan sebagai ruang terbuka hijau di wilayah ITS sebenarnya sudah memenuhi standar pengadaan RTH, akan tetapi kebanyakan peran dari RTH tersebut tidak optimal. Seperti lahan-lahan RTH di daerah Perumahan Dosen yang dibiarkan saja menjadi tempat tumbuhnya tanaman-tanaman liar seperti alang-alang. Hal itu tentu saja mengurangi peran RTH dan menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Masyarakat sekitar seringkali tidak memperhatikan kondisi lingkungannya. Padahal secara tidak langsung kualitas lingkungan juga mempengaruhi kualitas hidup. Apabila kita hidup di lingkungan yang tidak terawat maka penyakit akan mudah menyerang. Sama halnya dengan lahan-lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai dan semrawut tersebut akan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya nyamuk.
Ada baiknya bila RTH yang terbengkalai tersebut dimanfaatkan sebagai taman toga, dengan latar belakang bahwa masyarakat sekarang lebih senang membeli obat-obatan kimia dan bumbu masakan instan yang menurut mereka lebih praktis. Padahal secara tanpa disadari akan menimbulkan efek jangka panjang yang membahayakan kesehatan tubuh. Toga sendiri dapat diartikan sebagai tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.
Karya tulis ini berupaya untuk membahas sebuah konsep penyediaan taman toga sebagai upaya pemberdayaan hidup sehat. Berkaitan dengan masalah tersebut terdapat beberapa pertanyaan yang dijadikan landasan dalam penulisan karya tulis ini, yaitu bagaimana peran ruang terbuka hijau di wilayah ITS, bagaimana konsep taman toga mampu memberdayakan hidup sehat tanpa bahan-bahan kimia, dan bagaimana langkah-langkah mengimplementasikan konsep ini di wilayah ITS.

Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk menggagas sebuah konsep baru yaitu dengan pemanfaatan lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai dan tidak termanfaatkan dengan baik sebagai taman toga di wilayah ITS. Konsep ini digunakan untuk mengoptimalkan peran ruang terbuka hijau yang tidak terawat dengan diadakannya penanaman tanaman toga yang mulai jarang digunakan masyarakat sebagai obat-obatan maupun sebagai bumbu masakan. Dengan konsep ini maka permasalahan kurangnya peran ruang terbuka hijau dan menurunnya perhatian masyarakat terhadap tanaman toga dapat terselesaikan. 

Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari karya tulis ini adalah diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai solusi dari permasalahan kurangnya peran ruang terbuka hijau yang ada di wilayah ITS. Selain itu, karya tulis ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemberdayaan tanaman toga sehingga masyarakat mampu mendukung mengimplementasikannya agar tanaman toga tetap terjaga kelestariannya.

GAGASAN
Untuk menyelesaikan permasalahan lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai di sekitar ITS, kami menggagas sebuah konsep yaitu “PEMANFAATAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI TAMAN TOGA DI ITS”.  Konsep tersebut berupa sebuah taman yang memanfaatkan lahan kosong yang terbengkalai di daerah Perumahan Dosen Blok G ITS, dimana tahap implementasi pertama berupa pembabatan tanaman liar di lahan tersebut. Langkah selanjutnya yaitu penanaman tanaman-tanaman toga yang ditata secara baik agar terlihat memiliki nilai estetis yang tinggi. Tanaman toga yang ditanam tersebut dilengkapi oleh sebuah papan yang berisi tentang data manfaat dan cara pengolahannya, sehingga masyarakat ataupun mahasiswa dapat mengerti dan memanfaatkan tanaman toga tersebut.

TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI GAGASAN
          Penerapan konsep ini dapat diaplikasikan dengan adanya kerja sama antara pihak birokrasi ITS, mahasiswa dan masyarakat sekitar yang dapat diwujudkan melalui upaya manajemen pemanfaatan lahan ruang terbuka hijau dan peningkatan kualitas lingkungan dalam penyediaan taman toga. Selain itu, perlu dilakukannya kampanye berupa penyebaran selebaran-selebaran sebagai upaya menginformasikan adanya taman toga di daerah Perumahan Dosen Blok G kepada masyarakat sekitar agar pemanfaatannya berjalan lebih optimal.
          Tidak hanya sekedar memberikan informasi, masyarakat juga dibuat untuk beralih pada obat-obatan dan bumbu masakan yang alami daripada kimia karena lebih murah dan aman serta tidak menimbulkan efek jangka panjang yang berbahaya. Dengan langkah-langkah tersebut sehingga dapat mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan hidup sehat.

KETERKAITAN PROGRAM DENGAN PERAN FUNGSI MAHASISWA
1.    Agent of Change
Sebagai agen perubahan, diharapkan mahasiswa dapat membawa angin perubahan yang positif kepada masyarakat sekitar. Dengan program ini, kami menuntut sebuah perubahan dari keadaan yang tidak baik menjadi baik dengan menggagas sebuah konsep pemanfaatan lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai sebagai taman toga di ITS.
2.    Social Control
Memiliki sense of crisis, artinya sebagai mahasiswa hendaknya tidak hanya mampu di bidang akademis saja melainkan juga harus mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Melalui konsep ini kami memberikan solusi mengenai kurang perhatiannya masyarakat terhadap lahan RTH terbengkalai yang harusnya bisa lebih bermanfaat. Selain itu juga memberikan solusi terhadap menurunnya minat masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obatan dan bumbu masakan alami yang lebih sehat.
3.    Moral Force
Sebagai mahasiswa, dituntut untuk menjaga moral-moral yang telah ada dan juga turut untuk melaksanakan moral tersebut. Melalui konsep ini kami mengajak masyarakat untuk ikut menjaga tanaman toga sehingga tetap terjaga kelestariannya.
4.    Iron Stock
Mahasiswa diharapkan untuk menjadi kader penerus dari kader-kader sebelumnya. Melalui konsep ini, sebagai penerus maka kita berupaya untuk melakukan dan ikut menjaga kelestarian lingkungan.

KERANGKA OBSERVASI
1.    Mengetahui kondisi lahan
2.    Mengetahui luas lahan yang akan dijadikan sebagai taman toga
3.    Mengetahui jenis tanah
4.    Menentukan tanaman yang akan ditanam

HASIL OBSERVASI
Observasi dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 16.12 WIB dengan didapat keterangan sebagai berikut:
1.    Kondisi lahan
Dengan mengambil daerah observasi berupa salah satu lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai dan tidak terawat di Perumahan Dosen Blok G, dimana lokasi lahan dekat dengan akses jalan sehingga banyak orang lewat yang akan melihat adanya taman toga tersebut didapatkan bahwa kondisinya memang tidak dimanfaatkan dan semrawut. Berdasarkan wawancara dengan penduduk sekitar status kepemilikan lahan tersebut masih milik ITS, namun hanya dibiarkan terbengkalai begitu saja tanpa ada perhatian lebih lanjut. Sehingga lahan tersebut menjadi tempat tumbuhnya tanaman-tanaman liar seperti alang-alang, pisang liar, petai cina liar, dan sebagainya. Bahkan lahan tersebut justru menjadi tempat pembuangan sampah warga berupa ranting-ranting pohon yang sudah mengering dan juga menjadi tempat pembakaran dari sampah tersebut.
2.    Luas lahan
Luas lahan dari RTH yang menjadi tempat observasi adalah 375 m2 dengan lebar 15 m dan panjang 25 m.
3.    Jenis tanah
Berdasarkan referensi, tempat tumbuhnya tanaman toga sebenarnya tidak tergantung tempat. Tanaman toga bisa tumbuh di lahan, pot, maupun ditanam secara hidroponik. Dengan mengasumsikan bahwa tanaman-tanaman liar yang hidup di lahan tersebut tumbuh subur, maka sudah pasti tanahnya cocok untuk tanaman toga.
4.    Tanaman toga yang akan ditanam
Tanaman toga memang banyak sekali jenisnya, namun kami mengambil yang sekiranya mempunyai manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, yaitu:

No
Nama Tanaman
Manfaat
1.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, mencairkan dahak, meringankan pegal linu, meredakan gondongan, menyembuhkan rematik, menurunkan tekanan darah tinggi, menyembuhkan sariawan, meredakan nyeri sakit gigi. Buahnya sebagai bumbu masakan.
2.
Cabai merah (Capsicum annuum L.)
Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin serta meningkatkan nafsu makan.
3.
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot. menambah nafsu makan, memperkuat lambung, memperbaiki pencernaan, Menurunkan tekanan darah, mencegah penggumpalan darah, pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren.
4.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, amandel, ambeien, influenza, batu ginjal, defteri, demam atau flu, tekanan darah tinggi, datang bulan yang tidak teratur, radang tenggorokan, kurap atau panu, demam/malaria, vertigo, sakit gigi, pegal linu, menambah setamina, melangsingkan badan, menghaluskan dan mencerahkan kulit. Menghilangkan ketombe, membersihkan kuku agar cemerlang. Mengecilkan pori-pori kulit. Menghilangkan bau keringat. Sebagai bahan relaksasi. Menghilangkan jerawat pada muka. Menyamarkan noda hitam atau flek hitam. Meremajakan kulit. menghentikan kebiasaan merokok, memperlancar buang air kecil.
5.
Mengobati insomnia, mengurangi haid, meredakan mimisan, sakit kepala, sakit gigi, gusi bengkak, ambeien, melancarkan air seni dan menghilangkan ketombe.
6.
Kencur (Kaempferia galanga L.)
Mengobati sakit kepala, terkilir, obat batuk, obat radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, diare, menghilangkan darah kotor, memperlancar haid, mata pegal, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak
7.
Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Mengobati amandel, diare, masuk angin, hepatitis, diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, keputihan, kejang-kejang, serta memperlancar haid dan ASI. Mengurangi resiko leukimia efek kemoterapi, mencegah dan memperlambat penyakit alzheimer, serta mempercepat penyembuhan luka dan sebagai obat penghilang rasa sakit alami.
8.
Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt)
Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri. Aneka penyakit kulit, seperti kudis, koreng, dan borok, sebagai obat tetes telinga, obat gosok, pelancar kemih, dan obat penguat empedu, menyembuhkan Rematik, Batuk rejan atau kinghus, Kaki encok, menambah nafsu makan, meredakan gatal-gatal Alergi udang atau ikan laut dan membantu menambah darah
9.
Mengkudu (Morinda citrifolia)
Akarnya, dimanfaatkan untuk mengobati kejang-kejang dan tetanus, menormalkan tekanan darah, obat demam, dan tonikum. Kulit batang digunakan sebagai tonikum, antiseptik pada luka atau pembengkakan kulit. Daunnya digunakan sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, muntah-muntah, dan demam. Sedangkan buahnya untuk obat peluruh kemih, usus-usus, pelembut kulit, kejang-kejang, bengek, gangguan pernapasan, dan radang selaput sendi.
10.
Pepaya (Carica papaya L.)
Obat cacing, melancarkan pencernaan, menyembuhkan demam berdarah, meredakan nyeri haid, melancarkan haid dan ASI, meningkatkan kekebalan tubuh, menambah nafsu makan.
11.
Daunnya untuk Mengobati tekanan darah tinggi, vertigo disertai sakit kepala tujuh keliling, tungkai bengkak karena timbunan cairan, masuk angin, mual, rematik gout, asam urat darah tinggi, bronkitis, batuk, mata kering, tidak nafsu makan, alergi, kencing berdarah, keluhan meopause, gangguan menstruasi, penyubur rambut. Akar berkhasiat untuk pengobatan tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, air seni mengandung lemak. Biji berkhasiat untuk Pengobatan rematik, asam urat darah tinggi, bronkhitis, asma, penyakit pada hati dan limpa, sakit perut setelah melahirkan
12.
Sirih (Chavica betle L.)
mengatasi batuk, bronchitis, menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan, sakit jantung, bisul, mata gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal, menghentikan pendarahan gusi, sariawan, menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan, dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan
13.
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Mengatasi sembelit, hepatitis, wasir, jerawat, diare, nyeri haid, demam,  memperbanyak ASI, menururnkan kolesterol dan darah tinggi. Menyembuhkan gangguan lever, mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu pencernaan, mengatasi radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan ginjal,  menurunkan kadar kolesterol tinggi, anemia/kurang darah, melancarkan peredaran darah, gumpalan darah, mengobati malaria, demam, campak, pegal linu, rematik, sakit pinggang, peluruh haid, keputihan, sembelit, ambeien, menambah nafsu makan, batuk, asma, radang tenggorokan, radang saluran nafas, radang kulit, eksim, jerawat, meningkatkan stamina, radang kandung empedu dan batu empedu.

5.    Cara Pengolahan Tanaman Toga
1.    BELIMBING WULUH
a.    Blimbing wuluh menyembuhkan gusi berdarah. Mengkonsumsi dua buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin setiap hari.
b.    Blimbing wuluh sebagai obat gondongan. 1/2 genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan. 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yang sakit.
c.    Blimbing wuluh sebagai obat rematik. Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit. 100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi ketempat yang sakit.
d.   Blimbing wuluh sebagai obat sariawan. 10 kuntum bunga belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 kali sehari. Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan. 2/3 genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas.
e.    Blimbing wuluh sebagai obat sakit gigi. Lima buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa sakitnya.
f.     Blimbing wuluh sebagai obat pegel linu. Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ketempat yang sakit
g.    Blimbing wuluh sebagai obat penghilang panu. Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.
h.    Blimbing wuluh sebagai obat sakit gigi berlubang. 5 buah belimbing wuluh dicuci bersih makan dgn sedikit garam kunyah ditempat gigi yg berlubang.
i.      Blimbing wuluh sebagai obat penurun tekanan darah tinggi. Siapkan 3 buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yg sudah dicuci bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panci berisi 4 gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum 1 gelas sehari.
j.      Blimbing wuluh sebagai obat batuk. Segenggam daun belimbing wuluh segenggam bunga dan 2 buah belimbing gula batu rebus dgn 2 gelas air sampai air tinggal setengah saring minum 2 kali sehari. Segenggam bunga belimbing wuluh beberapa butir adas gula secukup dan air 1 cangkir ditim selama beberapa jam.
k.    Blimbing wuluh sebagai obat diabetes. Enam buah belimbing wuluh dilumatkan direbus dgn 1 gelas air sampai air tinggal setengah saring minum 2 kali sehari.
l.      Blimbing wuluh sebagai obat penghilang jerawat. Siapkan 3 buah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut dan diberi sedikit garam. Tempelkan pada kulit yg berjerawat. Lakukan 2 kali sehari.
2.    CABAI MERAH
a.    Mengobati Rematik. Seduh 10 gram serbuk buah cabai merah dalam ½ gelas air panas. Aduk sampai rata dan diamkan beberapa menit. Hasil seduhannya di balurkan pada tubuh yang sakit.
b.    Penyembuh Luka. Caranya, adalah cabe merah dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus.Setelah itu ditaburkan pada luka-luka. Bubuk cabai tersebut tidak akan membuat perih luka Anda. Justru sebaliknya, cabe akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan yang ada. Ini disebabkan karena adanya zat capsaicin pada cabe merah yang menghilangkan rasa sakit.
c.    Pereda Demam Tinggi. Caranya, pertama ambil segenggam daun cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak selada dan campurkan kedua bahan ini sampai rata. Setelah itu tempelkan ramuan pada ubun-ubun atau dibalurkan pada seluruh badan.Selimuti badan penderita dengan selimut yang tebal. Tak berapa lama, badan akan mengeluarkan keringat, sehingga panas badan akan menurun dengan cepat.
d.   Mengatasi Eksim .Tumbuklah 5-7 helai daun cabai merah, pinang muda, serta 5 daun sirih. Kemudian bungkus dengan kain kasa. Rebus bungkusan tersebut dengan 1 gelas air sampai mendidih. Angkat kain kasanya, kemudian tempelkan ke bagian yang gatal. Anda bisa mengulanginya sampai 2 kali sehari.
3.    JAHE
a.    Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
b.    Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
c.    Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian diminum airnya.
d.   Mengobati rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
e.    Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
f.     Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
g.    Mengobati luka bekas gigitan ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter).
4.      JERUK NIPIS
a.  Ambeien. Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus dengan air 1 liter selama 1/2 jam, lalu saring. Diminum hangat-hangat 3 kali sehari.
b.  Amandel. Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga airnya tersisa 3/4, saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.
c.  Anyang-anyangan. Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu secukupnya dan 1 gelas air panas. Aduk hangat-hangat, minum sekaligus sehari sekali.
d.  Batuk. Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 _ sendok makan madu dan sedikit garam, aduk hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu lalu diaduk hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.
e.  Batu Ginjal. Dua butir perasan jeruk nipis kampung diencerkan dengan 2 gelas air hangat, minum setelah makan malam. Lakukan tiap hari selama 10 hari.
f.  Difteri. Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas ditambah 1 sendok makan madu. Gunakan untuk berkumur selama dua menit saat masih hangat, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari.
g.  Demam atau Flu. Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum sekaligus.
h.  Haid Tidak Teratur. Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok makan madu dan 2 gelas air panas diaduk rata. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.
i.   Jerawat. Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.
j.   Mencegah Rambut Rontok atau Berketombe. Dua jeruk nipis dipotong menjadi tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus kepala dengan handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
k.  Vertigo. Setengah genggam daun jeruk nipis dilumatkan. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis. Gosokkan ke tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.
l.   Radang Tenggorokan. Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramun ini untuk berkumur selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.
m. Kurap atau Panu. Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang terkena kurap atau panu, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.
n.  Sakit Gigi. Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.
o.  Tekanan Darah Tinggi. Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.
5.    KANGKUNG
a.  Mengurangi haid. Daun kangkung (kira-kira setengah kilogram) dicuci dan ditumbuk halus. Lalu tuangkan air setengah gelas. Kemudian saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.
b. Mimisan. Seikat daun kangkung yang segar dicuci dan ditumbuk halus. Tambahkan sedikit gula dan seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.
c. Sakit kepala. Seikat daun kangkung segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Kemudian air hasil rebusan tersebut diminum.
d. Ambeien. Segenggam akar kangkung dicuci dan direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum setengah gelas sebanyak 2 kali sehari.
e. Insomnia. Daun kangkung sering dikonsumsi dalam bentuk tumis kangkung tanpa batang.
f. Sakit gigi. Segenggam akar kangkung ditambahkan setengah sendok teh cuka, kemudian direbus dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
g. Melancarkan air seni. Segenggam akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
h. Menghilangkan ketombe. Seikat daun kangkung direndam semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Sebaiknya dilakukan setiap hari.
i. Sembelit dan mual pada ibu hamil. Ibu hamil dianjurkan untuk sering mengonsumsi tumisan sayur kangkung.
j.   Gusi bengkak. 200 gr akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan itu digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan hal tersebut berulang-ulang.
k.  Kapalan. Bagian kulit yang menebal diolesi dengan getah kangkung dan lakukan setiap hari.
l. Kulit gatal karena eksim. Daun kangkung segar dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari.
6.    KENCUR
a. Radang Lambung. Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
b. Radang Anak Telinga. Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala. Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
c. Influenza pada bayi. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada berekor/ Cubeb). Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
d. Masuk Angin. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur dikuliti bersih. Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.
e. Sakit Kepala. Bahan: 2-3 lembar daun kencur. Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
f. Batuk. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.
g. Diare. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
h. Menghilangkan Darah Kotor. Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.
i. Memperlancar haid. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.
j. Mata Pegal. Bahan : 1 potong rimpang. Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
k. Keseleo. Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.
7.    KUNYIT
a.    Kunyit untuk obat penyakit Tifus. Sediakan 2 rimpang kunyit, 1 lembar daun sambiloto, dan 1 bonggol sere. Cuci seluruh bahan, kemudian tumbuk halus dan dipipis, lalu tambahkan segelas air hangat, lalu saring dan minum airnya.
b.    Kunyit sebagai obat Diabetes mellitus. Siapkan 3 rimpang kunyit dan setengah sendok teh garam. Rebus dengan 1 liter air lalu saring dan minum airnya 2x seminggu.
c.    Kunyit sebagai obat Usus buntu. Siapkan 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, garam, dan gula aren secukupnya. Parut kunyit, beri perasan jeruk nipis, beri sedikit garam dan gula aren secukupnya, seduh dengan 1 gelas air panas, saring lalu minum airnya setiap pagi secara teratur.
d.   Demam : 20 gram rimpang segar dicuci lalu diparut.Tambahkan 1/2 gelas air matang dan diaduk merata,peras dengan sepotong kain bersih.Air perasan diminum.Lakukan 2 kali sehari
e.    Diare : ambil kunyit segar sebesar 1/2 jari tangan,diiris tipis-tipis lalu direbus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/3 gelas.Tambahkan 1 sendok teh air kapur sirih,aduk sampai merata.saring dan minum 3 kali sehari sampai sembuh.
f.     Perut kembung,tidak nafsu makan,nyeri,mual 50 g kunyit segar bersihkan lalu diparut.Tambahkan 3 sendok air minum,lalu aduk merata lalu diperas dan disaring,dibagi untuk 3 kali minum.
8.    LENGKUAS
a.    Rimpang lengkuas merah yang dimasak dan ditambahkan dengan cuka encer, biasa digunakan sebagai minuman wanita yang baru melahirkan. Tehnik pengobatan ini dalam masyarakat diyakini mampu mempercepat pembersihan rahim.
b.    Rimpang lengkuas yang dicampurkan dengan bawang putih dengan perbandingan 1:4, kemudian dicampur dengan cuka banyak digunakan untuk melakukan pengobatan pada borok, panu, kudis dan koreng.
c.    Bagi mereka yang terkena rematik, rimpang lengkuas juga sangat mujarab untuk membantu mengatasi rematik. Caranya, rimpang lengkuas dipotong – potong dan direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan ini digunakan untuk mandi.
d.   Masih banyak khasiat lengkuas dalam pengobatan tradisional kita, misal sebagai obat gosok, membantu mengeluarkan lendir pada saluran pernapasan dan lain – lain.
e.    Sakit Kepala, Nyeri dada, Menguatkan Lambung dan Memperbaiki Pencernaan. Cara membuat: Dengan mengkomsusinya sebagai campuran masakan sehari-hari. Kurap Komposisi : 1 Rimpah Lengkuas , 4 siung Bawang Putih dan cuka secukupnya Cara menyajikan : Giling semua bahan sampai halus kemudian diberi air panas sedikit Cara Menggunakan: di kompreskan di tempat yang sakit. Panu Komposisi : Rimpah Lengkuas segar. Cara menyajikan : dirajang menyamping agar keluar seratnya Cara Menggunakan : Digosokkan pada yang sakit.
9.    MENGKUDU
a.  Resep Pertama. Buah mengkudu muda dibuat jus. Untuk penambah rasa, bisa dibubuhi sedikit madu. Ramuan ini diminum 30 menit sebelum sarapan. Khasiat: Membersihkan endapan lemak darah sehingga bisa menyembuhkan aterosklerosis, stroke, serta mencegah serangan jantung. Dapat membatasi penyerapan dan pembentukan lemak di tubuh sehingga dapat membantu program diet. Selain itu, dapat menurunkan tekanan darah tinggi, meredakan pikiran tegang, stres, gelisah, dan mengurangi rasa tak nyaman.
b.  Resep Kedua. Buah mengkudu matang dihaluskan kemudian dicampur dengan rimpang lempuyang parut dan beberapa sendok makan air masak. Hasil perasannya diminum. Khasiat: Mengobati peradangan hati, peradangan ginjal, dan peradangan limpa karena serangan malaria. Lalu, membantu membuang cairan empedu dan kolesterol berlebihan, dan menyembuhkan radang saluran kencing yang kerap disebut anyang-anyangan.
c.  Resep Ketiga. Buah mengkudu matang dihaluskan, lalu dicampur dengan rimpang lengkuas parut dan beberapa sendok makan air panas. Hasil perasannya lalu diminum. Untuk penambah rasa, bisa ditambahkan madu atau gula batu. Khasiat: Menurunkan demam karena flu dan masuk angin terutama pada anak-anak. Ramuan ini juga mengobati radang tenggorokan dan amandel.
10.     PEPAYA
a.    Daun. Kandungan : Vitamin A, B1,C, protein, zat besi, kalsium, alkaloid. Khasiat : Antikanker, malaria, demam, keputihan, meningkatkan nafsu makan, batu ginjal, sakit perut. Cara Pengolahan : Dimakan langsung setelah dimasak dapat memperkuat sekresi empedu, obat mules, obat demam menahun, oabt cacingan kremi. Daun ditumbuk dan diberi air perasannya diminum dapat meningkatkan nafsu makan, obat beri-beri, obat asma bronkial. Daun yang tua digunakan untuk membungkus daging sebelum dimasak dapat membuat daging lebih empuk.
b.    Buah. Kandungan : Vitamin A, B1, C, kalsium, zat besi, air. Khasiat : Meningkatkan ASI, reumatik. Cara Pengolahan : Buah muda dapat digunakan untuk obat sariawan dan laksansia. Biji ditumbuk halus ditambah asam cuka sebagai obat demam, flu. Getah buah muda dapat digunakan untuk obat luka bakar, mengurangi rasa sakit, obat penyakit kulit, obat jerawat, memperbaiki pencernaan.
c.    Akar. Kandungan : Papyotin, karpain, vitamin. Khasiat : Hipertensi, gangguan saluran kencing. Cara Pengolahan : Air seduhan akar dapat dijadikan obat ginjal, kandung kemih dan melancarkan air seni . Parutan akar ditambah kapur sirih sedikit berguna sebagai obat luka, koreng, eksim dan gigitan binatang berbahaya.
11.     SELEDRI
a.    Mempertebal Rambut. Caranya Ambil segenggam seledri, cuci bersih, potong-potong, lalu rebus dalam sedikit air dan didihkan. Setelah mendidih, angkat, biarkan hingga dingin lalu saring airnya. Selanjutnya, campurkan seledri dalam satu sendok makan cuka. Gunakan pada rambut dengan cara mengoleskannya setelah habis keramas. Gunakan secara teratur, dan dapatkan rambut sehat, lebat, panjang, dan berkilau.
b.    Obat Penurun Panas. Masyarakat pedesaan telah lama memanfaatkan seledri sebagai obat untuk menurunkan panas dengan cara mengoleskan tumbukan daun seledri ke kepala anak yang terserang demam. Air perasan seledri yang mempunyai sifat mendinginkan dipercaya dapat mendinginkan kepala.
c.    Cara mengobati Hipertensi. Bahan: daun seledri secukupnya. Cara membuat: diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 2 sendok makan, dan dilakukan secara teratur. Catatan : penggunaan berlebihan berbahaya!
d.   Cara mengobati  sakit mata kering. Bahan: 2 tangkai daun seledri, 2 tangkai daun bayam, 1 tangkai daun kemangi. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring. Cara menggunakan: di minum biasa.
e.    Cara mengobati Reumatik. Bahan: 1 tangkai daun seledri. Cara menggunakan: dimakan sebagai lalapan setiap kali makan.
f.     Cara mengobati Bronkitis, Cuci 60 gr seledri segar, 10 gr kulit jeruk mandarin kering dan 25 gr gula aren sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari, masing-masing ¾ gelas.
g.    Cara mengobati Batuk : Cuci 30 gr seledri segar seutuhnya, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus dalam 3 gelas air bersih. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya. Gunakan ramuan ini untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari.
12.     SIRIH
a.    Hilangkan bau mulut dan cegah kerusakan gigi : Satu lembar daun sirih setelah dicuci bersih dikunyah-kunyah ,ditahan bebearapa menit dalam mulut ,lalu diludahkan. Kerjakan hal itu 2-3 kali sehari. Cara lainnya : rebus 5-6 lembar daun sirih dengan 2 gelas air sampai mendidih.Dinginkan dan saring dan setelah itu untuk kumur-kumur setiap pagi dan sore.
b.    Pembengkakan gusi/mulut : Ambil daun sirih 5-6 l embar Rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Angkat dan saring,tambahkan garam. Selanjutnya untuk kumur-kumur 3 kali sehari. Perdarahan geraham. Sehabis cabut gigi (geraham biasanya) selalu mengalami perdarahan yang banyak. Untuk menghentikan perdarahan, gunakan ramuan ini. Ambil daun sirih 10 lembar. Setelah dicuci rebus dengan air sebanyak 5 gelas sampai mendidih. Angkatsaring. Selanjutnya kumur dengan ramuan tersebut setiap 1jam satu kali. Ramuan tersebut juga dapat menghilangkan bau mulut yang disebabkan oleh kerusakan gigi yang sudah banyak berlubang.
c.    Menghilangkan bau badan. Ambil daun sirih 2-3 lembar direndam dalam air panas 1/2gelas.ditambah satu sendok teh gula putih. Biarkan sampai air suam-suam kuku. Setelah sirihnya diambil,airnya diminum. Untuk menghilangkan bau pada ketiak : Ambil selembar daun sirih beri kapur sedikit,lantas diremas-remas,lumatannya dioleskan pada ketiak,agar baunya hilang.
d.   Obat batuk : Daun sirih 5 lembar Cengkeh,kapulaga,kemukus, masing-masing 11 biji Kayumanis 1 jari tanganCara membuat: Semua bahan setelah dicuci direbus dengan air sebanyak 2 gelas hingga airnya tinggal 1 gelas Angkat dan saring Aturan minum : Anak umur 1 s.d. 3 tahun 3 kali sehari 1 sendok makan. Anak umur 4 s.d. 5 tahun 3 kali sehari 3 sendok makan. Anak umur 6 s.d. 11 tahun 3 kali sehari 5 sendok makan. Dewasa 3 kali sehari
e.    Keputihan : Untuk mencegah atau mengatasi keputihan,mengurang gatal-gatal pada daerah kewanitaan gunakan rebusan daun sirih buat cebok. Sedangkan ramuan untuk diminum biasanya dikombinasi dengan kumis kucing, kunyit,tapak liman atau sambiloto, Bahkan sekarang sudah ada yang membuat dalam bentuk instan diberi gula berupa ramuan kunir dan sirih.
13.     TEMULAWAK
a.    Pelancar ASI. Cuci 20g rimpang segar temulawak, lalu parut. Hasil parutannya peras dan saing, lalu ditim sampai mendidih. Setelah dingin, tambahkan 2 sendok makam madu sambil diaduk rata, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore dengan takaran yang sama banyak.
b.    Menurunkan kadar kolesterol darah tinggi. Kupas kulit rimpang temulawak segar sebesar 3 jari, lalu parut. Tambahkan 3/4 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.
c.    Hepatitis. Rimpang temulawak segar sebesar 2 jari dikupas kulitnya lalu diparut. Tambahkan air panas sebanyak 1/2 cangkir dan 1 sendok madu. Aduk campuran tadi sampai merata lalu dibirakan mengendap. Minum beninggannya, ampasnya dibuang. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh. Rebus 10g rimpang temulawak kering dan 30g akar alang-alang (Imperata cylindrica) dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari
d.   Wasir. Sediakan rimapang temulawak sebesar jari, kelembak (Rheum officinalle Baill.) sebesar 3/4 jari, 1 genggam pegagan (Centella asiatica L), 1 genggam daun saga (Abrus precatoris L) dan gula neau sebesar 3 jari. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya, rebus bahan-bahan tersebut dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
e.    Jerawat. Cuci rimpang temulawak sebesar 1 jari, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus dalam 4 gelas minum air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu kedalam air saringannya seperlunya, lalu diminum. Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, setiap kali cukup 1 gelas.
f.     Diare. Cuci rimpang temulawak sebesat 1/2 ibu jari, lalu panggang sampai hangus. Selanjutnya giling bahan tersebut sampai halus, lalu seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu sambil aduk sampai merata, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.
g.    Sembelit. Sediakan rimpang temulawak dan buah asam (Tamarindus indicaL.) masak (masing-masing sebesar 1 jari), gula enau secukupnya. Selanjutnya potong tipis-tipis, lalu seduh dengan 1 cangkir air mendidih. Aduk sampai gulanya larut dan minum setelah dingin.
h.    Nyeri haid. Sediakan 10 iris rimpang temulawak, asam kawak, sebesar telur burung puyuh dan gula enau sebesar 3 jari. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, minum ramuan tersebut. Lakukan setiap hari selama 1 minggu sebelum haid.
i.      Demam. Rebus 1 jari rimpang temulawak yang telah diiris tipis-tipis dan 5 batang meniran dengan akarnya dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 3 kali minum, pagi, siang dan sore hari.
j.      Penambah nafsu makan. Sediakan 20g rimpang temulawak segar yang telah diiris tipis-tipis, 10g asam jawa dan 30g gula enau. Masukkan bahan-bahan tersebut kedalam panci email, lalu rebus dalam 250 cc air sampai mendidih selama 15 menit. Selanjutnya, saring dan minum ramuan tersebut selagi hangat, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 bagian.


DENAH TAMAN TOGA


Keterangan:
1.      Belimbing wuluh         8. Kencur
2.      Temulawak                9. Lengkuas
3.      Kunyit                       10. Jahe
4.      Pepaya                      11. Sirih
5.      Jeruk nipis                 12. Seledri
6.      Mengkudu                 13. Cabe merah
7.      Kangkung


DOKUMENTASI OBSERVASI













GAMBARAN PRODUK 



KESIMPULAN
Inti dari konsep “Pemanfaatan Lahan Ruang Terbuka Hijau sebagai Taman Toga di ITS” adalah berisi langkah pemanfaatan lahan RTH yang terbengkalai sebagai taman toga dan juga mengupayakan beralihnya minat masyarakat dari mengkonsumsi obat-obatan kimia dan bumbu masakan instan menjadi obat-obatan dan bumbu masakan alami.
Implementasi konsep ini memerlukan kerjasama yang aktif antara pihak birokrasi ITS, mahasiswa, dan masyarakat untuk saling mendukung dan menjalankan konsep ini dengan efektif demi peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan hidup sehat.



DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI 1981; Pemanfaatan Tanaman Obat EDisi 2



No comments:

Post a Comment