PEMANFAATAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU
SEBAGAI TAMAN TOGA DI ITS
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
Dwi Agustina WS (3611100011) Angkatan 2011
Rivina Yukeiko (3611100016) Angkatan 2011
Sekar Kurnia (3611100078) Angkatan 2011
Yasser Basuwendro (3611100068) Angkatan 2011
Delia Noer Adzanni (3611100069) Angkatan 2011
Adilla Mahfiro (3611100072) Angkatan 2011
Timothy Mangara (3611100073) Angkatan 2011
Diaz Firmansyah (3611100078) Angkatan 2011
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
pada sebuah kawasan seringkali tidak termanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,
bahkan cenderung terbengkalai dan ditinggalkan. Ruang terbuka hijau sendiri
dapat diartikan sebagai area memanjang atau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,
dan juga sebagai tempat tumbuh tanaman, baik tanaman yang tumbuh secara alamiah
maupun yang sengaja ditanam. Penggunaan ruang terbuka hijau yang bersifat
terbuka tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik karena peran RTH
sendiri adalah dapat berupa sarana rekreasi maupun sebagai tempat
bersosialisasi antarmasyarakat. Selain itu, fungsi utama RTH adalah sebagai
daerah resapan air dan menambah produksi oksigen di udara. Untuk menciptakan
sebuah ruang terbuka hijau yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka
keterlibatan masyarakat dalam penataan RTH sejak tahap perencanaan menjadi
sangat penting.
Penyediaan lahan
sebagai ruang terbuka hijau di wilayah ITS sebenarnya sudah memenuhi standar
pengadaan RTH, akan tetapi kebanyakan peran dari RTH tersebut tidak optimal.
Seperti lahan-lahan RTH di daerah Perumahan Dosen yang dibiarkan saja menjadi
tempat tumbuhnya tanaman-tanaman liar seperti alang-alang. Hal itu tentu saja
mengurangi peran RTH dan menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Masyarakat
sekitar seringkali tidak memperhatikan kondisi lingkungannya. Padahal secara
tidak langsung kualitas lingkungan juga mempengaruhi kualitas hidup. Apabila
kita hidup di lingkungan yang tidak terawat maka penyakit akan mudah menyerang.
Sama halnya dengan lahan-lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai dan
semrawut tersebut akan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya nyamuk.
Ada baiknya bila RTH
yang terbengkalai tersebut dimanfaatkan sebagai taman toga, dengan latar
belakang bahwa masyarakat sekarang lebih senang membeli obat-obatan kimia dan
bumbu masakan instan yang menurut mereka lebih praktis. Padahal secara tanpa
disadari akan menimbulkan efek jangka panjang yang membahayakan kesehatan
tubuh. Toga sendiri dapat diartikan sebagai tanaman hasil budidaya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat.
Karya tulis ini berupaya
untuk membahas sebuah konsep penyediaan taman toga sebagai upaya pemberdayaan
hidup sehat. Berkaitan dengan masalah tersebut terdapat beberapa pertanyaan
yang dijadikan landasan dalam penulisan karya tulis ini, yaitu bagaimana peran
ruang terbuka hijau di wilayah ITS, bagaimana konsep taman toga mampu
memberdayakan hidup sehat tanpa bahan-bahan kimia, dan bagaimana
langkah-langkah mengimplementasikan konsep ini di wilayah ITS.
Tujuan
Karya tulis ini
bertujuan untuk menggagas sebuah konsep baru yaitu dengan pemanfaatan lahan
ruang terbuka hijau yang terbengkalai dan tidak termanfaatkan dengan baik sebagai
taman toga di wilayah ITS. Konsep ini digunakan untuk mengoptimalkan peran
ruang terbuka hijau yang tidak terawat dengan diadakannya penanaman tanaman
toga yang mulai jarang digunakan masyarakat sebagai obat-obatan maupun sebagai
bumbu masakan. Dengan konsep ini maka permasalahan kurangnya peran ruang
terbuka hijau dan menurunnya perhatian masyarakat terhadap tanaman toga dapat
terselesaikan.
Manfaat
Manfaat yang dapat
diambil dari karya tulis ini adalah diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai
solusi dari permasalahan kurangnya peran ruang terbuka hijau yang ada di
wilayah ITS. Selain itu, karya tulis ini juga diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai pemberdayaan tanaman toga sehingga masyarakat mampu
mendukung mengimplementasikannya agar tanaman toga tetap terjaga
kelestariannya.
GAGASAN
Untuk menyelesaikan
permasalahan lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai di sekitar ITS, kami
menggagas sebuah konsep yaitu “PEMANFAATAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI
TAMAN TOGA DI ITS”. Konsep tersebut berupa
sebuah taman yang memanfaatkan lahan kosong yang terbengkalai di daerah
Perumahan Dosen Blok G ITS, dimana tahap implementasi pertama berupa pembabatan
tanaman liar di lahan tersebut. Langkah selanjutnya yaitu penanaman
tanaman-tanaman toga yang ditata secara baik agar terlihat memiliki nilai
estetis yang tinggi. Tanaman toga yang ditanam tersebut dilengkapi oleh sebuah
papan yang berisi tentang data manfaat dan cara pengolahannya, sehingga
masyarakat ataupun mahasiswa dapat mengerti dan memanfaatkan tanaman toga
tersebut.
TAHAP-TAHAP
IMPLEMENTASI GAGASAN
Penerapan
konsep ini dapat diaplikasikan dengan adanya kerja sama antara pihak birokrasi
ITS, mahasiswa dan masyarakat sekitar yang dapat diwujudkan melalui upaya
manajemen pemanfaatan lahan ruang terbuka hijau dan peningkatan kualitas
lingkungan dalam penyediaan taman toga. Selain itu, perlu dilakukannya kampanye
berupa penyebaran selebaran-selebaran sebagai upaya menginformasikan adanya
taman toga di daerah Perumahan Dosen Blok G kepada masyarakat sekitar agar
pemanfaatannya berjalan lebih optimal.
Tidak hanya sekedar memberikan
informasi, masyarakat juga dibuat untuk beralih pada obat-obatan dan bumbu
masakan yang alami daripada kimia karena lebih murah dan aman serta tidak menimbulkan
efek jangka panjang yang berbahaya. Dengan langkah-langkah tersebut sehingga
dapat mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan hidup sehat.
KETERKAITAN
PROGRAM DENGAN PERAN FUNGSI MAHASISWA
1.
Agent
of Change
Sebagai agen perubahan,
diharapkan mahasiswa dapat membawa angin perubahan yang positif kepada
masyarakat sekitar. Dengan program ini, kami menuntut sebuah perubahan dari
keadaan yang tidak baik menjadi baik dengan menggagas sebuah konsep pemanfaatan
lahan ruang terbuka hijau yang terbengkalai sebagai taman toga di ITS.
2.
Social
Control
Memiliki sense of
crisis, artinya sebagai mahasiswa hendaknya tidak hanya mampu di bidang
akademis saja melainkan juga harus mampu bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya. Melalui konsep ini kami memberikan solusi mengenai kurang
perhatiannya masyarakat terhadap lahan RTH terbengkalai yang harusnya bisa
lebih bermanfaat. Selain itu juga memberikan solusi terhadap menurunnya minat
masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obatan dan bumbu masakan alami yang lebih
sehat.
3.
Moral
Force
Sebagai mahasiswa,
dituntut untuk menjaga moral-moral yang telah ada dan juga turut untuk
melaksanakan moral tersebut. Melalui konsep ini kami mengajak masyarakat untuk
ikut menjaga tanaman toga sehingga tetap terjaga kelestariannya.
4.
Iron
Stock
Mahasiswa diharapkan
untuk menjadi kader penerus dari kader-kader sebelumnya. Melalui konsep ini,
sebagai penerus maka kita berupaya untuk melakukan dan ikut menjaga kelestarian
lingkungan.
KERANGKA
OBSERVASI
1. Mengetahui
kondisi lahan
2. Mengetahui
luas lahan yang akan dijadikan sebagai taman toga
3. Mengetahui
jenis tanah
4. Menentukan
tanaman yang akan ditanam
HASIL OBSERVASI
Observasi dilaksanakan pada tanggal
1 Maret 2012 pukul 16.12 WIB dengan didapat keterangan sebagai berikut:
1. Kondisi lahan
Dengan
mengambil daerah observasi berupa salah satu lahan ruang terbuka hijau yang
terbengkalai dan tidak terawat di Perumahan Dosen Blok G, dimana lokasi lahan
dekat dengan akses jalan sehingga banyak orang lewat yang akan melihat adanya
taman toga tersebut didapatkan bahwa kondisinya memang tidak dimanfaatkan dan
semrawut. Berdasarkan wawancara dengan penduduk sekitar status kepemilikan
lahan tersebut masih milik ITS, namun hanya dibiarkan terbengkalai begitu saja
tanpa ada perhatian lebih lanjut. Sehingga lahan tersebut menjadi tempat
tumbuhnya tanaman-tanaman liar seperti alang-alang, pisang liar, petai cina
liar, dan sebagainya. Bahkan lahan tersebut justru menjadi tempat pembuangan
sampah warga berupa ranting-ranting pohon yang sudah mengering dan juga menjadi
tempat pembakaran dari sampah tersebut.
2. Luas lahan
Luas
lahan dari RTH yang menjadi tempat observasi adalah 375 m2 dengan
lebar 15 m dan panjang 25 m.
3. Jenis tanah
Berdasarkan
referensi, tempat tumbuhnya tanaman toga sebenarnya tidak tergantung tempat.
Tanaman toga bisa tumbuh di lahan, pot, maupun ditanam secara hidroponik.
Dengan mengasumsikan bahwa tanaman-tanaman liar yang hidup di lahan tersebut
tumbuh subur, maka sudah pasti tanahnya cocok untuk tanaman toga.
4. Tanaman toga yang akan
ditanam
Tanaman
toga memang banyak sekali jenisnya, namun kami mengambil yang sekiranya
mempunyai manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, yaitu:
No
|
Nama Tanaman
|
Manfaat
|
1.
|
Belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi)
|
Mengobati penyakit batuk,
melegakan napas, mencairkan dahak, meringankan pegal linu, meredakan
gondongan, menyembuhkan rematik, menurunkan tekanan darah tinggi,
menyembuhkan sariawan, meredakan nyeri sakit gigi. Buahnya sebagai bumbu masakan.
|
2.
|
Cabai merah (Capsicum
annuum L.)
|
|
3.
|
Jahe (Zingiber
officinale Rosc.)
|
|
4.
|
Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia)
|
Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah,
amandel, ambeien, influenza, batu ginjal, defteri, demam atau flu, tekanan
darah tinggi, datang bulan yang tidak teratur, radang tenggorokan, kurap atau
panu, demam/malaria, vertigo, sakit gigi, pegal linu, menambah setamina,
melangsingkan badan, menghaluskan dan mencerahkan kulit. Menghilangkan
ketombe, membersihkan kuku agar cemerlang. Mengecilkan pori-pori kulit.
Menghilangkan bau keringat. Sebagai bahan relaksasi. Menghilangkan jerawat
pada muka. Menyamarkan noda hitam atau flek hitam. Meremajakan kulit.
menghentikan kebiasaan merokok,
memperlancar buang air kecil.
|
5.
|
Mengobati insomnia, mengurangi
haid, meredakan mimisan, sakit kepala, sakit gigi, gusi bengkak, ambeien,
melancarkan air seni dan menghilangkan ketombe.
|
|
6.
|
Kencur (Kaempferia
galanga L.)
|
Mengobati sakit kepala, terkilir, obat batuk, obat
radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit
kepala, batuk, diare, menghilangkan darah kotor, memperlancar haid, mata
pegal, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak
|
7.
|
Kunyit (Curcuma
domestica Val.)
|
Mengobati amandel, diare, masuk angin, hepatitis, diabetes
mellitus, tifus, usus buntu, disentri, keputihan, kejang-kejang, serta
memperlancar haid dan ASI. Mengurangi resiko leukimia efek kemoterapi,
mencegah dan memperlambat penyakit alzheimer, serta mempercepat penyembuhan
luka dan sebagai obat penghilang rasa sakit alami.
|
8.
|
Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt)
|
Mengobati panu, serta
bersifat antifungi dan anti bakteri. Aneka penyakit
kulit, seperti kudis, koreng, dan borok, sebagai obat tetes telinga, obat
gosok, pelancar kemih, dan obat penguat empedu, menyembuhkan Rematik, Batuk
rejan atau kinghus, Kaki encok, menambah nafsu makan, meredakan gatal-gatal
Alergi udang atau ikan laut dan membantu menambah darah
|
9.
|
Mengkudu (Morinda citrifolia)
|
Akarnya,
dimanfaatkan untuk mengobati kejang-kejang dan tetanus, menormalkan tekanan
darah, obat demam, dan tonikum. Kulit
batang digunakan sebagai tonikum, antiseptik pada luka atau
pembengkakan kulit. Daunnya
digunakan sebagai obat disentri, kejang usus, pusing, muntah-muntah, dan
demam. Sedangkan buahnya untuk
obat peluruh kemih, usus-usus, pelembut kulit, kejang-kejang, bengek,
gangguan pernapasan, dan radang selaput sendi.
|
10.
|
Pepaya (Carica papaya L.)
|
Obat cacing, melancarkan pencernaan, menyembuhkan
demam berdarah, meredakan nyeri haid, melancarkan haid dan ASI, meningkatkan
kekebalan tubuh, menambah nafsu makan.
|
11.
|
Daunnya
untuk Mengobati tekanan darah tinggi,
vertigo disertai sakit kepala tujuh keliling,
tungkai bengkak karena timbunan cairan,
masuk angin, mual,
rematik gout, asam urat darah
tinggi, bronkitis,
batuk, mata
kering, tidak
nafsu makan, alergi,
kencing berdarah,
keluhan meopause, gangguan menstruasi,
penyubur rambut. Akar berkhasiat untuk pengobatan
tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, air seni mengandung lemak. Biji berkhasiat untuk Pengobatan rematik,
asam urat darah tinggi, bronkhitis, asma, penyakit pada hati dan limpa, sakit
perut setelah melahirkan
|
|
12.
|
Sirih (Chavica
betle L.)
|
mengatasi
batuk, bronchitis, menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan,
sakit jantung, bisul, mata gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal,
menghentikan pendarahan gusi, sariawan, menghilangkan bau mulut, jerawat,
keputihan, dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan
|
13.
|
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
|
Mengatasi sembelit, hepatitis, wasir, jerawat,
diare, nyeri haid, demam, memperbanyak
ASI,
menururnkan kolesterol dan darah tinggi. Menyembuhkan gangguan
lever, mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu
pencernaan, mengatasi radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan
ginjal, menurunkan kadar kolesterol
tinggi, anemia/kurang darah, melancarkan peredaran darah, gumpalan darah,
mengobati malaria, demam, campak, pegal linu, rematik, sakit pinggang,
peluruh haid, keputihan, sembelit, ambeien, menambah nafsu makan, batuk,
asma, radang tenggorokan, radang saluran nafas, radang kulit, eksim, jerawat,
meningkatkan stamina, radang kandung empedu dan batu empedu.
|
5. Cara Pengolahan Tanaman
Toga
1. BELIMBING WULUH
a.
Blimbing wuluh
menyembuhkan gusi berdarah. Mengkonsumsi
dua buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara rutin setiap hari.
b.
Blimbing
wuluh sebagai obat gondongan. 1/2 genggam daun belimbing wuluh
ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yg gondongan. 10 ranting
muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir bawang merah setelah dicuci
bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yang sakit.
c.
Blimbing
wuluh sebagai obat rematik. Segenggam daun belimbing wuluh
dicuci tumbuk sampai halus tambahkan kapur sirih gosokkan ke bagian yg sakit.
100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu
digiling halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur.
Oleskan adonan bubur tadi ketempat yang sakit.
d.
Blimbing
wuluh sebagai obat sariawan. 10 kuntum bunga belimbing wuluh
asam jawa gula aren direbus dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum
2 kali sehari. Segenggarn bunga belimbing wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir
air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai untuk membersihkan
mulut dan mengoles sariawan. 2/3 genggam bunga belimbing wuluh dicuci lalu
direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas.
e.
Blimbing
wuluh sebagai obat sakit gigi. Lima buah belimbing wuluh setelah
dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali sampai hilang rasa
sakitnya.
f.
Blimbing
wuluh sebagai obat pegel linu. Satu genggam daun belimbing wuluh
yg masih muda 10 biji cengkeh 15 biji lada digiling halus lalu tambahkan cuka
secukupnya. Lumurkan ketempat yang sakit
g.
Blimbing
wuluh sebagai obat penghilang panu. Sepuluh buah belimbing wuluh
dicuci lalu digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas
sampai rata. Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yang terserang panu.
Lakukan 2 kali sehari.
h.
Blimbing
wuluh sebagai obat sakit gigi berlubang. 5 buah belimbing wuluh dicuci
bersih makan dgn sedikit garam kunyah ditempat gigi yg berlubang.
i.
Blimbing
wuluh sebagai obat penurun tekanan darah tinggi. Siapkan 3
buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr yg sudah dicuci bersih. Biji
srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam panci berisi 4 gelas air dan
rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan lalu saring sebelum diminum. Cukup
diminum 1 gelas sehari.
j. Blimbing wuluh sebagai obat batuk. Segenggam daun belimbing wuluh
segenggam bunga dan 2 buah belimbing gula batu rebus dgn 2 gelas air sampai air
tinggal setengah saring minum 2 kali sehari. Segenggam bunga belimbing wuluh
beberapa butir adas gula secukup dan air 1 cangkir ditim selama beberapa jam.
k. Blimbing wuluh sebagai obat diabetes. Enam buah
belimbing wuluh dilumatkan direbus dgn 1 gelas air sampai air tinggal setengah
saring minum 2 kali sehari.
l. Blimbing wuluh sebagai obat penghilang jerawat. Siapkan 3
buah belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut dan diberi sedikit
garam. Tempelkan pada kulit yg berjerawat. Lakukan 2 kali sehari.
2. CABAI MERAH
a. Mengobati
Rematik. Seduh 10 gram serbuk buah cabai merah dalam ½ gelas air panas. Aduk
sampai rata dan diamkan beberapa menit. Hasil seduhannya di balurkan pada tubuh
yang sakit.
b. Penyembuh
Luka. Caranya, adalah cabe merah dikeringkan kemudian ditumbuk sampai
halus.Setelah itu ditaburkan pada luka-luka. Bubuk cabai tersebut tidak akan
membuat perih luka Anda. Justru sebaliknya, cabe akan menghentikan dengan cepat
nyeri dan pendarahan yang ada. Ini disebabkan karena adanya zat capsaicin pada
cabe merah yang menghilangkan rasa sakit.
c. Pereda
Demam Tinggi. Caranya, pertama ambil segenggam daun cabai rawit, lalu tumbuk
sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak selada dan campurkan kedua bahan ini
sampai rata. Setelah itu tempelkan ramuan pada ubun-ubun atau dibalurkan pada
seluruh badan.Selimuti badan penderita dengan selimut yang tebal. Tak berapa lama,
badan akan mengeluarkan keringat, sehingga panas badan akan menurun dengan
cepat.
d.
Mengatasi Eksim .Tumbuklah 5-7 helai daun cabai
merah, pinang muda, serta 5 daun sirih. Kemudian bungkus dengan kain kasa.
Rebus bungkusan tersebut dengan 1 gelas air sampai mendidih. Angkat kain
kasanya, kemudian tempelkan ke bagian yang gatal. Anda bisa mengulanginya
sampai 2 kali sehari.
3. JAHE
a.
Pereda
rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan
migren. minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum
wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto,
semur, atau rendang.
b.
Daun jahe juga berkhasiat, sebagai
obat kompres pada sakit kepala
dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat
dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke
wajah orang yang sedang menggigil.
c.
Memperkuat
pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang
membengkak, batuk dan demam. Caranya dengan menumbuk rimpang
lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian diminum
airnya.
d.
Mengobati rematik. Siapkan 1
atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan
kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik.
Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian
tubuh yang rematik.
e.
Mengobati
luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan
ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam.
Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
f.
Mengobati
gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang
lalu digunakan sebagai obat gosok.
g.
Mengobati
luka bekas gigitan ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang
dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular
beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter).
4. JERUK NIPIS
a. Ambeien.
Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus dengan air 1
liter selama 1/2 jam, lalu saring. Diminum hangat-hangat 3 kali sehari.
b. Amandel.
Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air
hingga airnya tersisa 3/4, saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-kumur.
Lakukan 3-4 kali sehari.
c. Anyang-anyangan.
Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu secukupnya dan 1 gelas
air panas. Aduk hangat-hangat, minum sekaligus sehari sekali.
d. Batuk. Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1
_ sendok makan madu dan sedikit garam, aduk hingga rata lalu disaring. Diminum
2-3 kali sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu lalu
diaduk hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.
e. Batu Ginjal. Dua butir perasan jeruk nipis kampung
diencerkan dengan 2 gelas air hangat, minum setelah makan malam. Lakukan tiap
hari selama 10 hari.
f. Difteri.
Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas ditambah
1 sendok makan madu. Gunakan untuk berkumur selama dua menit saat masih hangat,
lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari.
g. Demam atau Flu.
Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas, tambahkan 1
sendok makan madu. Minum sekaligus.
h. Haid Tidak Teratur.
Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok makan madu dan 2 gelas air
panas diaduk rata. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.
i. Jerawat.
Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.
j. Mencegah Rambut Rontok atau
Berketombe. Dua jeruk nipis dipotong menjadi
tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus kepala dengan
handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
k. Vertigo.
Setengah genggam daun jeruk nipis dilumatkan. Tambahkan 1 sendok makan air
jeruk nipis. Gosokkan ke tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.
l. Radang Tenggorokan.
Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2
cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi
hangat, gunakan ramun ini untuk berkumur selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali
sehari.
m. Kurap atau Panu. Cuci 1 genggam
akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan
air perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit
yang terkena kurap atau panu, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2
kali sehari sampai sembuh.
n. Sakit Gigi. Campurkan
air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak
masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu
aduk sampai rata. Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air
saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali
sehari.
o. Tekanan Darah Tinggi.
Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Cuci sampai bersih,
lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam
3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring. Air
saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit
madu. Lakukan setiap hari.
5.
KANGKUNG
a. Mengurangi haid. Daun kangkung (kira-kira
setengah kilogram) dicuci dan ditumbuk halus. Lalu tuangkan air setengah gelas.
Kemudian saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari
sekaligus.
b. Mimisan. Seikat daun
kangkung yang segar dicuci dan ditumbuk halus. Tambahkan sedikit gula dan seduh
dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.
c. Sakit kepala. Seikat
daun kangkung segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Kemudian air
hasil rebusan tersebut diminum.
d. Ambeien. Segenggam
akar kangkung dicuci dan direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya.
Setelah dingin, minum setengah gelas sebanyak 2 kali sehari.
e. Insomnia. Daun
kangkung sering dikonsumsi dalam bentuk tumis kangkung tanpa batang.
f. Sakit gigi.
Segenggam akar kangkung ditambahkan setengah sendok teh cuka, kemudian direbus
dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
g. Melancarkan air
seni. Segenggam akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1
gelas. Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
h. Menghilangkan
ketombe. Seikat daun kangkung direndam semalaman hingga airnya berwarna
kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Sebaiknya dilakukan setiap hari.
i. Sembelit dan mual
pada ibu hamil. Ibu hamil dianjurkan untuk sering mengonsumsi tumisan sayur
kangkung.
j. Gusi bengkak. 200 gr akar kangkung dicuci bersih,
lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan itu
digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan hal tersebut berulang-ulang.
k. Kapalan. Bagian kulit yang menebal diolesi
dengan getah kangkung dan lakukan setiap hari.
l. Kulit gatal karena
eksim. Daun kangkung segar dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5
menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap
hari.
6.
KENCUR
a. Radang Lambung.
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai
bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang,
kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
b. Radang Anak Telinga.
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala. Cara membuat:
kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat. Cara
menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
c. Influenza pada bayi.
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus (lada
berekor/ Cubeb). Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian
ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di
seputar hidung.
d. Masuk Angin. Bahan:
1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur
dikuliti bersih. Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya,
kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.
e. Sakit Kepala. Bahan:
2-3 lembar daun kencur. Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara
menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
f. Batuk. Bahan: 1
rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih
dan dikunyah. Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan
setiap pagi secara rutin.
g. Diare. Bahan : 2
rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur
diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara
menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
h. Menghilangkan Darah
Kotor. Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2
biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : semua bahan
tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.
i. Memperlancar haid.
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah
cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : kencur dicincang,
kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum
sekali sehari 2 cangkir.
j. Mata Pegal. Bahan :
1 potong rimpang. Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara
menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
k. Keseleo. Bahan : 1
rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat : kedua bahan
tersebut dipipis dan air secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan/digosokan
pada bagian yang keseleo sebagai bedak.
7.
KUNYIT
a.
Kunyit untuk obat penyakit Tifus.
Sediakan 2 rimpang kunyit, 1 lembar daun sambiloto, dan 1 bonggol sere. Cuci
seluruh bahan, kemudian tumbuk halus dan dipipis, lalu tambahkan segelas air
hangat, lalu saring dan minum airnya.
b.
Kunyit sebagai obat Diabetes mellitus. Siapkan 3 rimpang kunyit dan
setengah sendok teh garam. Rebus dengan 1 liter air lalu saring dan minum
airnya 2x seminggu.
c.
Kunyit sebagai obat Usus buntu.
Siapkan 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, garam, dan gula aren
secukupnya. Parut kunyit, beri perasan jeruk nipis, beri sedikit garam dan gula
aren secukupnya, seduh dengan 1 gelas air panas, saring lalu minum airnya
setiap pagi secara teratur.
d.
Demam : 20
gram rimpang segar dicuci lalu diparut.Tambahkan 1/2 gelas air matang dan
diaduk merata,peras dengan sepotong kain bersih.Air perasan diminum.Lakukan 2
kali sehari
e.
Diare :
ambil kunyit segar sebesar 1/2 jari tangan,diiris tipis-tipis lalu direbus
dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/3 gelas.Tambahkan 1 sendok teh air
kapur sirih,aduk sampai merata.saring dan minum 3 kali sehari sampai sembuh.
f.
Perut
kembung,tidak nafsu
makan,nyeri,mual 50 g kunyit segar bersihkan lalu diparut.Tambahkan
3 sendok air minum,lalu aduk merata lalu diperas dan disaring,dibagi untuk 3
kali minum.
8. LENGKUAS
a.
Rimpang lengkuas merah yang dimasak
dan ditambahkan dengan cuka encer, biasa digunakan sebagai minuman wanita yang
baru melahirkan. Tehnik pengobatan ini dalam masyarakat diyakini mampu
mempercepat pembersihan rahim.
b.
Rimpang lengkuas yang dicampurkan
dengan bawang putih dengan perbandingan 1:4, kemudian dicampur dengan cuka
banyak digunakan untuk melakukan pengobatan pada borok, panu, kudis dan koreng.
c.
Bagi mereka yang terkena rematik,
rimpang lengkuas juga sangat mujarab untuk membantu mengatasi rematik. Caranya,
rimpang lengkuas dipotong – potong dan direbus dengan air secukupnya, kemudian
air rebusan ini digunakan untuk mandi.
d.
Masih banyak khasiat lengkuas dalam
pengobatan tradisional kita, misal sebagai obat gosok, membantu mengeluarkan
lendir pada saluran pernapasan dan lain – lain.
e.
Sakit Kepala, Nyeri dada,
Menguatkan Lambung dan Memperbaiki Pencernaan.
Cara membuat: Dengan mengkomsusinya sebagai campuran masakan sehari-hari. Kurap
Komposisi : 1 Rimpah Lengkuas , 4 siung Bawang Putih dan cuka secukupnya Cara
menyajikan : Giling semua bahan sampai halus kemudian diberi air panas sedikit
Cara Menggunakan: di kompreskan di tempat yang sakit. Panu Komposisi : Rimpah
Lengkuas segar. Cara menyajikan : dirajang menyamping agar keluar seratnya Cara
Menggunakan : Digosokkan pada yang sakit.
9.
MENGKUDU
a. Resep Pertama. Buah mengkudu muda dibuat jus.
Untuk penambah rasa, bisa dibubuhi sedikit madu. Ramuan ini diminum 30 menit
sebelum sarapan. Khasiat: Membersihkan endapan lemak darah sehingga bisa
menyembuhkan aterosklerosis, stroke, serta mencegah serangan jantung. Dapat
membatasi penyerapan dan pembentukan lemak di tubuh sehingga dapat membantu
program diet. Selain itu, dapat menurunkan tekanan darah tinggi, meredakan
pikiran tegang, stres, gelisah, dan mengurangi rasa tak nyaman.
b. Resep Kedua. Buah mengkudu matang dihaluskan
kemudian dicampur dengan rimpang lempuyang parut dan beberapa sendok makan air
masak. Hasil perasannya diminum. Khasiat: Mengobati peradangan hati, peradangan
ginjal, dan peradangan limpa karena serangan malaria. Lalu, membantu membuang
cairan empedu dan kolesterol berlebihan, dan menyembuhkan radang saluran
kencing yang kerap disebut anyang-anyangan.
c. Resep Ketiga. Buah mengkudu matang dihaluskan,
lalu dicampur dengan rimpang lengkuas parut dan beberapa sendok makan air
panas. Hasil perasannya lalu diminum. Untuk penambah rasa, bisa ditambahkan
madu atau gula batu. Khasiat: Menurunkan demam karena flu dan masuk angin
terutama pada anak-anak. Ramuan ini juga mengobati radang tenggorokan dan
amandel.
10. PEPAYA
a.
Daun. Kandungan : Vitamin A, B1,C, protein,
zat besi, kalsium, alkaloid. Khasiat
: Antikanker, malaria, demam, keputihan, meningkatkan nafsu makan, batu ginjal,
sakit perut. Cara Pengolahan : Dimakan langsung setelah dimasak dapat
memperkuat sekresi empedu, obat mules, obat demam menahun, oabt cacingan kremi.
Daun ditumbuk dan diberi air
perasannya diminum dapat meningkatkan nafsu makan, obat beri-beri, obat asma
bronkial. Daun yang tua digunakan
untuk membungkus daging sebelum dimasak dapat membuat daging lebih empuk.
b.
Buah. Kandungan : Vitamin A, B1, C, kalsium,
zat besi, air. Khasiat :
Meningkatkan ASI, reumatik. Cara
Pengolahan : Buah muda
dapat digunakan untuk obat sariawan dan laksansia. Biji ditumbuk halus ditambah asam cuka sebagai obat demam, flu. Getah buah muda dapat digunakan untuk
obat luka bakar, mengurangi rasa sakit, obat penyakit kulit, obat jerawat,
memperbaiki pencernaan.
c.
Akar. Kandungan : Papyotin, karpain,
vitamin. Khasiat : Hipertensi,
gangguan saluran kencing. Cara
Pengolahan : Air seduhan akar
dapat dijadikan obat ginjal, kandung kemih dan melancarkan air seni . Parutan
akar ditambah kapur sirih sedikit berguna sebagai obat luka, koreng, eksim dan
gigitan binatang berbahaya.
11. SELEDRI
a.
Mempertebal Rambut. Caranya Ambil
segenggam seledri, cuci bersih, potong-potong, lalu rebus dalam sedikit air dan
didihkan. Setelah mendidih, angkat, biarkan hingga dingin lalu saring airnya.
Selanjutnya, campurkan seledri dalam satu sendok makan cuka. Gunakan pada
rambut dengan cara mengoleskannya setelah habis keramas. Gunakan secara
teratur, dan dapatkan rambut sehat, lebat, panjang, dan berkilau.
b.
Obat Penurun Panas. Masyarakat pedesaan telah lama memanfaatkan seledri sebagai obat
untuk menurunkan panas dengan cara mengoleskan tumbukan daun seledri ke kepala
anak yang terserang demam. Air perasan seledri yang mempunyai sifat mendinginkan
dipercaya dapat mendinginkan kepala.
c.
Cara mengobati Hipertensi. Bahan: daun seledri secukupnya. Cara membuat: diperas dengan air
masak secukupnya kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 2
sendok makan, dan dilakukan secara teratur. Catatan : penggunaan berlebihan
berbahaya!
d.
Cara mengobati sakit
mata kering. Bahan: 2 tangkai daun seledri,
2 tangkai daun bayam, 1 tangkai daun kemangi. Cara membuat: semua bahan
tersebut ditumbuk bersama kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: di minum biasa.
e.
Cara mengobati Reumatik. Bahan: 1 tangkai daun seledri. Cara menggunakan: dimakan sebagai
lalapan setiap kali makan.
f.
Cara mengobati Bronkitis, Cuci 60 gr seledri segar, 10 gr kulit jeruk mandarin kering dan 25 gr
gula aren sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin saring dan air
saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari, masing-masing ¾
gelas.
g.
Cara mengobati Batuk : Cuci 30 gr seledri segar seutuhnya, lalu potong-potong seperlunya.
Selanjutnya rebus dalam 3 gelas air bersih. Setelah dingin, saring dan
tambahkan madu secukupnya. Gunakan ramuan ini untuk 2 kali minum, pagi dan sore
hari.
12. SIRIH
a. Hilangkan
bau mulut dan cegah kerusakan gigi : Satu lembar daun sirih setelah dicuci
bersih dikunyah-kunyah ,ditahan bebearapa menit dalam mulut ,lalu diludahkan.
Kerjakan hal itu 2-3 kali sehari. Cara lainnya : rebus 5-6 lembar daun sirih
dengan 2 gelas air sampai mendidih.Dinginkan dan saring dan setelah itu untuk
kumur-kumur setiap pagi dan sore.
b. Pembengkakan
gusi/mulut : Ambil daun sirih 5-6 l embar Rebus dengan 3 gelas air sampai
mendidih. Angkat dan saring,tambahkan garam. Selanjutnya untuk kumur-kumur 3
kali sehari. Perdarahan geraham. Sehabis cabut gigi (geraham biasanya) selalu
mengalami perdarahan yang banyak. Untuk menghentikan perdarahan, gunakan ramuan
ini. Ambil daun sirih 10 lembar. Setelah dicuci rebus dengan air sebanyak 5
gelas sampai mendidih. Angkatsaring. Selanjutnya kumur dengan ramuan tersebut
setiap 1jam satu kali. Ramuan tersebut juga dapat menghilangkan bau mulut yang
disebabkan oleh kerusakan gigi yang sudah banyak berlubang.
c. Menghilangkan
bau badan. Ambil daun sirih 2-3 lembar direndam dalam air panas
1/2gelas.ditambah satu sendok teh gula putih. Biarkan sampai air suam-suam
kuku. Setelah sirihnya diambil,airnya diminum. Untuk menghilangkan bau pada
ketiak : Ambil selembar daun sirih beri kapur sedikit,lantas
diremas-remas,lumatannya dioleskan pada ketiak,agar baunya hilang.
d. Obat
batuk : Daun sirih 5 lembar Cengkeh,kapulaga,kemukus, masing-masing 11 biji
Kayumanis 1 jari tanganCara membuat: Semua bahan setelah dicuci direbus dengan
air sebanyak 2 gelas hingga airnya tinggal 1 gelas Angkat dan saring Aturan
minum : Anak umur 1 s.d. 3 tahun 3 kali sehari 1 sendok makan. Anak umur 4 s.d.
5 tahun 3 kali sehari 3 sendok makan. Anak umur 6 s.d. 11 tahun 3 kali sehari 5
sendok makan. Dewasa 3 kali sehari
e. Keputihan
: Untuk mencegah atau mengatasi keputihan,mengurang gatal-gatal pada daerah
kewanitaan gunakan rebusan daun sirih buat cebok. Sedangkan ramuan untuk
diminum biasanya dikombinasi dengan kumis kucing, kunyit,tapak liman atau
sambiloto, Bahkan sekarang sudah ada yang membuat dalam bentuk instan diberi
gula berupa ramuan kunir dan sirih.
13.
TEMULAWAK
a.
Pelancar
ASI. Cuci 20g rimpang segar temulawak, lalu parut. Hasil parutannya peras dan
saing, lalu ditim sampai mendidih. Setelah dingin, tambahkan 2 sendok makam
madu sambil diaduk rata, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore dengan takaran
yang sama banyak.
b.
Menurunkan
kadar kolesterol darah tinggi. Kupas kulit rimpang temulawak
segar sebesar 3 jari, lalu parut. Tambahkan 3/4 cangkir air panas dan biarkan
mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan
setiap hari.
c.
Hepatitis. Rimpang
temulawak segar sebesar 2 jari dikupas kulitnya lalu diparut. Tambahkan air
panas sebanyak 1/2 cangkir dan 1 sendok madu. Aduk campuran tadi sampai merata
lalu dibirakan mengendap. Minum beninggannya, ampasnya dibuang. Lakukan 2 kali
sehari, sampai sembuh. Rebus 10g rimpang temulawak kering dan 30g akar
alang-alang (Imperata cylindrica) dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali
sehari
d.
Wasir. Sediakan
rimapang temulawak sebesar jari, kelembak (Rheum officinalle Baill.) sebesar
3/4 jari, 1 genggam pegagan (Centella asiatica L), 1 genggam daun saga (Abrus
precatoris L) dan gula neau sebesar 3 jari. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu
potong-potong seperlunya. Selanjutnya, rebus bahan-bahan tersebut dalam 5 gelas
air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring dan air
saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan pengobatan
ini setiap hari.
e.
Jerawat. Cuci
rimpang temulawak sebesar 1 jari, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya
rebus dalam 4 gelas minum air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin,
saring dan tambahkan madu kedalam air saringannya seperlunya, lalu diminum.
Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, setiap kali cukup 1 gelas.
f.
Diare. Cuci
rimpang temulawak sebesat 1/2 ibu jari, lalu panggang sampai hangus.
Selanjutnya giling bahan tersebut sampai halus, lalu seduh dengan 1/2 cangkir
air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu sambil aduk sampai merata, lalu
diminum. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.
g.
Sembelit. Sediakan
rimpang temulawak dan buah asam (Tamarindus indicaL.) masak (masing-masing
sebesar 1 jari), gula enau secukupnya. Selanjutnya potong tipis-tipis, lalu
seduh dengan 1 cangkir air mendidih. Aduk sampai gulanya larut dan minum
setelah dingin.
h.
Nyeri haid. Sediakan
10 iris rimpang temulawak, asam kawak, sebesar telur burung puyuh dan gula enau
sebesar 3 jari. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 gelas air sampai tersisa
separuhnya. Setelah dingin, minum ramuan tersebut. Lakukan setiap hari selama 1
minggu sebelum haid.
i.
Demam. Rebus 1
jari rimpang temulawak yang telah diiris tipis-tipis dan 5 batang meniran
dengan akarnya dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah
dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 3 kali minum, pagi, siang dan
sore hari.
j.
Penambah
nafsu makan. Sediakan 20g rimpang temulawak segar yang telah
diiris tipis-tipis, 10g asam jawa dan 30g gula enau. Masukkan bahan-bahan
tersebut kedalam panci email, lalu rebus dalam 250 cc air sampai mendidih
selama 15 menit. Selanjutnya, saring dan minum ramuan tersebut selagi hangat,
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 bagian.
DENAH TAMAN TOGA
Keterangan:
1. Belimbing
wuluh 8. Kencur
2. Temulawak 9. Lengkuas
3. Kunyit 10. Jahe
4. Pepaya 11. Sirih
5. Jeruk
nipis 12. Seledri
6. Mengkudu 13. Cabe merah
7. Kangkung
KESIMPULAN
Inti dari konsep
“Pemanfaatan Lahan Ruang Terbuka Hijau sebagai Taman Toga di ITS” adalah berisi
langkah pemanfaatan lahan RTH yang terbengkalai sebagai taman toga dan juga
mengupayakan beralihnya minat masyarakat dari mengkonsumsi obat-obatan kimia
dan bumbu masakan instan menjadi obat-obatan dan bumbu masakan alami.
Implementasi
konsep ini memerlukan kerjasama yang aktif antara pihak birokrasi ITS,
mahasiswa, dan masyarakat untuk saling mendukung dan menjalankan konsep ini
dengan efektif demi peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan hidup
sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes RI
1981; Pemanfaatan Tanaman Obat EDisi 2
No comments:
Post a Comment